Pemanfaatan Teknologi Jadi Kunci Pemulihan Ekonomi di ASEAN

marketeers article

Pandemi COVID-19 berdampak pada perubahan perilaku masyarakat. Teknologi kini menjadi hal krusial dalam menjalankan kegiatan sehari-hari baik itu untuk bekerja, belajar, maupun berbelanja. Masyarakat pun semakin mengandakan koneksi internet yang stabil dan berbagai platform digital.

Perusahaan maupun bisnis merespon perubahan interaksi sosial tersebut dengan menyediakan layanan atau saluran penjualan berbasis online. Tidak hanya korporasi, institusi pemerintahan juga memanfaatkan platform online selama pandemi COVID-19.

“Pandemi telah memicu sebagian besar industri untuk meningkatkan proses bisnis digitalnya sebagai konsekuensi dari aktivitas jarak jauh konsumen maupun karyawannya,” ujar Suparno Djasmin, President of Indonesia Marketing Association (IMA) pada acara ASEAN Marketing Summit 2020, Senin (10/11/2020).

Melihat perubahan tersebut, para marketer dituntut untuk lebih sigap mengambil momentum. Implementasi teknologi harus segera diwujudkan dalam kegiatan pemasaran. IMA sendiri telah melakukan perubahan dengan meluncurkan digital platfrom pada bulan Oktober untuk berkomunikasi dengan anggota dari 45 chapter IMA di seluruh Indonesia.

Suparno menekankan, pandemi yang mempercepat migrasi digital di tengah masyarakat berdampak pada digital listerasi yang meningkat. Karena itu pemasar harus dapat memanfaatkan teknologi untuk berinovasi lebih cepat dan mendesain kembali model bisnis dan proses bisnis ke depannya.

Pemanfaatan teknologi juga dilakukan oleh negara-negara ASEAN sebagai salah satu strategi pemulihan ekonomi pascapandemi. Vietnam misalnya, yang berfokus pada strategi 2035 dengan terus meotiviasi perkembangan startup untuk menciptakan bisnis baru yang memanfaatkan teknologi seperti 5G, Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), atau Machine Learning.

“Pemerintah Vietnam memiliki strategi dalam 15 tahun ke depan, Vietnam akan berubah dari negara berkembang menjadi negara maju. Vietnam ingin menjadi negara yang memiliki banyak inovasi di bidang startup yang memanfaatkan teknologi,” ujar Huynh Phuic Nghia, Vice President of Vietnam Marketing Association.

Selain Vietnam, Filipina juga melihat adanya peningkatan migrasi digital di tengah masyarakat selama pandemi COVID-19. Lucien Dy Tioco, President Philippine Marketing Association (PMA) mengatakan sekitar 56% Usaha Kecil Menengan (UKM) di Filipina telah mengadopsi digitalisasi.

“Meski telah tujuh bulan berada di pandemi dan belum pasti kapan situasi ini berakhir, banyak sektor bisnis di Filipina telah berhasil beralih ke digital,” kata Lucien.

Lucien menambahkan, saat ini banyak bisnis yang tengah berupaya untuk memulihkan kepercayaan konsumen dengan melayani kebutuhan konsumen melalui pemanfaatan teknologi dan menyediakan struktur digital yang tepat.

Related

award
SPSAwArDS