Rangkaian acara perayaan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2016 terus berlanjut. HPSN digelar di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Perayaan ini rencananya akan digelar oleh Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan (LHK) selama setahun 2016. Tujuannya, untuk membangun kesadaran bersama. Bila sampah tidak dikelola dengan baik, maka tidak akan mendatangkan keuntungan melainkan akan menjadi musibah.
“Rangkaian acara ini akan digelar di seluruh Indonesia dengan tema Indonesia Bersih Bebas Sampah 2020. Kami akan melibatkan 1.024 komunitas di 155 kota. Program semacam ini semua merupakan inisiasi komunitas dan aktivis lingkungan,” ujar Siti Nurbaya Menteri LHK saat membuka acara HPSN 2016 di Celebes Convention Center, Makassar, Sulawesi Selatan (05/03/2016)
Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Menteri Dalam Negeri, Menteri Agraria, Gubernur Sulsel dan 18 Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Di sini, KLHK bersama Kementerian KUKM menggelar acara penandatangan, sosialisasi, dan uji coba terhadap inisiatif pengurangan penggunaan kantong plastik di 20 kota dengan sebuah pendekatan. Pendekatan tersebut pada dasarnya akan membuat para pemberi beban kepada lingkungan untuk membayar.
Penggunaan kantong plastik sendiri dinilai sebagai tindakan memberikan beban kepada lingkungan. Sebab itu, pengguna kantong plastik harus membayar hal itu. “Kami ingin Sulsel ini mampu menjadi pilar dan percontohan untuk pengembangan gerakan ini. Saya bersyukur kota-kota di sini sangat koperatif, salah satunya Kota Makassar,” jelas Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.
Siti Nurbaya menambahkan, uji coba ini selanjutnya dilakukan gelombang kedua di 23 kabupaten kota di Sulsel. “Dari Sulsel untuk indonesia. Sudah banyak negara yang melakukannya. Karena memang tujuannya untuk mengurangi kantong plastik dan edukasi membawa kantong belanja sendiri. Serta, merevolusi mental masyarakat untuk bergaya hidup lebih ramah lingkungan,” tutup Siti Nurbaya
Editor: Sigit Kurniawan