Pemerintah Inggris Dorong Program Pelatihan Inklusif Digital di Indonesia Timur
Program Akses Digital yang diinisiasi oleh Kedutaan Inggris di Jakarta bersama BerdayaBareng, telah menyelesaikan putaran kedua pelatihan literasi digital dan keuangan inklusif di tujuh wilayah bagian Timur Indonesia.
Kegiatan penutupan program di Ganara Art Space, Nipah Park Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi momentum diluncurkannya Sistem Manajemen Pembelajaran (LMS) setaraberdaya.com, yang menjadi wadah digital untuk memfasilitasi pembelajaran dan pengembangan peserta.
Pemerintah Inggris mendukung program ini dengan menyediakan dana sebesar Rp 3,7 miliar (£ 199.916), untuk menyokong digital dan kewirausahaan kreatif bagi komunitas marjinal di Indonesia.
Proyek ini melibatkan tujuh wilayah bagian Timur Indonesia, dengan fokus pada pelatihan literasi digital dan keuangan. Program ini terbuka untuk berbagai lapisan masyarakat, termasuk perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
BACA JUGA: Program Idol Survival, Chuang Asia: Thailand Tayang Februari 2024 di WeTV
Matthew Downing, Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste, menyebutkan bahwa program ini memberikan kesempatan menarik bagi peserta untuk terlibat dalam pasar kerja, bisnis, dan akademisi.
“Program Akses Digital memiliki peran penting dalam memberdayakan masyarakat untuk menjadi lebih kreatif, inovatif, dan tangguh di era digital,” kata Matthew dalam siaran resminya, Senin (15/1/2024).
Pratiwi Hamdhana AM, Co-Founder of BerdayaBareng, menyatakan keberhasilan kemitraan dengan Program Akses Digital Inggris. Jumlah penerima manfaat meningkat pesat dari 200 pada tahun pertama menjadi hampir 800 pada tahun kedua, melibatkan 7 kota di seluruh Indonesia Timur.
“Festival Digital dan Keuangan Inklusif menjadi acara penutup yang meriah, dan Pratiwi berharap proyek ini dapat meningkatkan tingkat literasi digital dan keuangan di Indonesia Timur,” ujar Pratiwi.
BACA JUGA: Ini Program PLN Sepanjang 2023 untuk Dukung Transisi Energi
Bersamaan dengan program ini, Glosarium Bahasa Isyarat juga diperkenalkan sebagai hasil dari Pelatihan Bahasa Isyarat untuk peserta yang memiliki disabilitas sensorik, fisik, intelektual, dan mental.
Nur Maulida, peserta program dari Balikpapan, berbagi pengalamannya yang positif. Nur merasa sangat bersyukur dan puas dengan Program Akses Digital yang memberikan wawasan tentang dunia digital, teknologi, dan keterampilan yang relevan.
“Program ini bukan sekadar pembelajaran biasa, tetapi terasa seperti sekolah dengan langkah-langkah terukur menuju kelulusan. Peran fasilitator yang profesional dan memotivasi para peserta, sungguh luar biasa,” tandas Nur.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz