Pemerintah memperkirakan pangsa pasar internet of things (IoT) di Indonesia pada tahun 2025 menembus angka Rp 557 triliun. Jumlah tersebut naik signifikan dibandingkan dengan tahun 2022 yang hanya Rp 355 triliun.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan, angka tersebut merupakan peluang yang sangat menjanjikan bagi ekonomi digital di Tanah Air. Dengan pasar yang begitu besar, diperkirakan bakal menarik banyak pemain industri digital untuk mengembangkan bisnisnya.
“Nilai pangsa pasar IoT di Indonesia akan mengalami peningkatan dari Rp 355 triliun pada tahun 2022 akan mencapai Rp 557 triliun pada tahun 2025. Ke depan, akan terjadi pula peningkatan volume data yang signifkan. Contoh sebuah smart city dengan satu juta penduduk dapat menghasilkan 200 petabyte data setiap harinya,” kata Johnny dalam kegiatan Indonesia Smart City Conference 2021, Selasa (14/12/2021).
Menurutnya, peluang semakin terbuka dengan penterasi internet yang terus meningkat hingga ke pelosok-pelosok wilayah di Indonesia. Pasalnya, data per Januari 2021 penetrasi internet baru mencapai 73,7% dari total penduduk atau setara 202,6 juta orang.
Sehingga, lanjut Johnny, utilisasi pengguna internat secara nasional akan terus meningkat. Dia meminta, peluang ini dapat dimanfaat pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk menghadirkan layanan digital yang memadai kepada masyarakat.
“Dalam menyambut arus digitlasisasi ini pemerintah kota perlu untuk semakin memanfaatkan teknologi termasuk IoT dalam membuat terbosan baru atau smart solution. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas serta optimilasisasi layanan pada masyarakat,” ujarnya.
Di sisi lain, politisi Partai Nasdem itu menjelaskan, perkembangan pesat juga akan terjadi dalam perangkat IoT baik secara global maupun nasional. Diperkirakan secara global hingga tahun 2025 akan ada perangkat IoT sebanyak 41,6 miliar.
“Sedangkan di Indonesia jumlah perangkat IoT diperkirakan mencapai 400 juta perangkat di tahun 2022. Lalu, akan meningkat menjadi 678 juta perangkat pada tahun 2025 dengan lahirnya 5G,” pungkasnya.
Editor: Eko Adiwaluyo