PT Angkasa Pura I atau AP I berhasil meraih peringkat AA(idn) Outlook Positif dari lembaga pemeringkat kredit internasional, Fitch Ratings. Peringkat ini menunjukkan tingkat risiko gagal bayar perusahaan berada di posisi sangat rendah dan pemulihan kinerja perusahaan akan berlanjut seiring aktivitas ekonomi yang semakin normal dan aktivitas pariwisata yang lebih tinggi.
Faik Fahmi, Direktur Utama AP I menuturkan keberhasilan perseroan menaikkan peringkat kredit didukung pula dengan proses transformasi yang dilakukan. Adapun transformasi dilakukan sejak tahun 2022 ketika pandemi COVID-19 mulai terkendali.
BACA JUGA: Angkasa Pura I Capai Tingkat Pemulihan Bisnis 84% pada Kuartal I
“Fitch Ratings melihat progres tersebut sehingga posisi peringkat kredit AP I yang bergerak ke poin AA(idn) yang berarti profil finansial perusahaan menjadi lebih kuat ke depannya. Keberhasilan ini tentu tidak terlepas dari peran seluruh insan AP I dalam menggenjot kinerja lebih baik setelah masa pandemi,” kata Faik melalui keterangannya, Senin (10/7/2023).
Pada tahun 2022, perseroan mencatat telah melayani 52,3 juta penumpang. Angka tersebut meningkat drastis jika dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya melayani 28,5 juta penumpang.
BACA JUGA: Naik 120%, Laba Bersih AP I Capai Rp 147 Miliar pada Kuartal I
Kenaikan jumlah penumpang itu pun kemudian terefleksi pada kinerja keuangan perusahaan. Pendapatan aero pada tahun lalu meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi Rp 3,3 triliun yang akhirnya meningkatkan pendapatan perusahaan 86% menjadi Rp 6 triliun.
Pada triwulan I 2023, kata Faik, AP I berhasil membukukan laba bersih yang meningkat 120% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) atau sebesar Rp 147 miliar. Pencapaian ini didukung oleh kontribusi tingginya trafik penumpang sebesar 15,3 juta penumpang atau telah mencapai recovery rate sebesar 81% dibandingkan dengan periode yang sama sebelum pandemi pada 2019 sebesar 18,9 juta penumpang.
“Transformasi bisnis dibentuk berdasarkan visi yang diterapkan, yakni Connecting the World Beyond Airport Operator with Indonesian Experience. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan menciptakan bisnis ke depan yang berkelanjutan bagi AP I,” ujarnya.
Langkah transformasi perusahaan tersebut terdiri atas empat pilar, yakni transformasi bisnis (business turnaround), organisasi dan budaya (organization and culture), restrukturisasi keuangan (financial restructuring), dan transformasi digital. Dalam pilar business turnaround, perusahaan telah melakukan evaluasi potensi peningkatan trafik dan pendapatan.
Termasuk pula di dalamnya melaksanakan inisiatif revenue growth, optimalisasi biaya operasional melalui negosiasi kontrak vendor di seluruh bandara, dan implementasi airport operational based on traffic untuk optimalisasi biaya operasional dan sumber daya manusia (SDM) di bandara.
Melalui transformasi organizational and culture, perusahaan melakukan sejumlah inisiatif, seperti rightsizing the organization, peningkatan employee skill and capability, peningkatan employee engagement and culture, serta penguatan fungsi manajemen risiko dan mempercepat proses pengambilan keputusan. Langkah ini melalui peningkatan likuiditas the four eyes principles, dan implementasi enterprise performance management berbasis airport.
Dalam hal financial restructuring, AP I telah melakukan peningkatan performa finansial melalui peningkatan likuiditas, deleveraging initiatives dengan rencana optimalisasi portofolio anak perusahaan melalui airport service and cargo cluster subholding, dan identifikasi bandara dan/atau klaster bandara dengan skema spin off. Lalu, melakukan kerja sama optimalisasi pemanfaatan aset.
Perusahaan juga melaksanakan transformasi digital melalui pengembangan bisnis baru dan monetisasi dari pelayanan digital di bandara, peningkatan efektivitas dan efisiensi business process dan inisiatif EPM-Quick Win Phase 1 Traffic and Revenue Projection Dashboard mulai Go-Live pada Oktober 2022.
“Kami berharap peningkatan peringkat kredit AP I menjadi AA(idn) outlook positif yang dicapai berkat empat pilar transformasi perusahaan ini dapat menjadi momentum untuk rebound to win dan bangkit lebih cepat lagi,” tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk