Merujuk pada data Bursa Efek Indonesia, kepemilikan investor lokal hingga Mei 2018 mengalami peningkatan menjadi 52,21% dari total kapitalisasi pasar yang mencapai Rp 6.450 triliun. Ini mengindikasinya adanya tren kontribusi investor lokal di pasar modal yang mulai meningkat.
Karena itu, menurut Co-Founder Jagartha Advisors Ari Adil, perlu pemahaman investasi yang baik oleh para investor. Salah satuya melalui penasih investasi yang independen tanpa terikat pada perusahaan investasi apa pun. Seperti yang dilakukan Ari di perusahaannya saat ini.
“Dengan begitu, kami berharap mampu memaksimalkan analisa investasi dari sudut pandang investor,” kata dia.
Dalam Undang-Undang Pasar Modal, penasihat invetasi dijelaskan sebagai pihak yang memberi nasihat kepada pihak lain mengenai penjualan atau pembelian efek. Penasihat investasi dituntut untuk dapat memberikan nasihat, membuat analisis dan membuat laporan kepada nasabah (investor).
Di Indonesia sendiri, peran dari penasihat investasi belum cukup familiar dalam industri pasar modal. Di Malaysia, misalnya, penasihat investasi berkontribusi sebesar 70% pada penawaran produk reksadana. Di beberapa negara seperti Amerika dan China bahkan peran penasihat investasi dianggap sangat penting dan mampu berkontribusi pada keputusan-keputusan besar para investor.
“Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Jagartha. Bagaimana kami dapat mengembangkan peran penasihat investasi yang independen di Indonesia sehingga kedepannya dapat menjadi tren di industri pasar modal.” tambah Ari.
Lebih lanjut, meskipun terjadi peningkatan kepemilikan investor lokal di pasar modal Indonesia, namun data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan, per April 2018, jumlah penduduk Indonesia yang berivestasi masih berada pada persentase 0,5% atau sekitar 1,3 juta jiwa dari total 260 juta jiwa populasi di Indonesia.
FX Iwan, Co-Founder Jagartha Advisors mengatakan, selain memberikan pendampingan kepada investor, kehadiran penasihat investasi seperti Jagartha Advisors juga mendukung fokus pemerintah meningkatkan inklusi keuangan melalui investasi.
“Edukasi dan sosialisasi investasi serta pendampingan yang independen menjadi fokus Jagartha, selain juga akan melakukan pendekatan berbasis teknologi digital, khusus generasi milenial dalam rencana jangka panjang kami,” terang Iwan.
Editor: Sigit Kurniawan