Tencent berencana meluncurkan produk cloud computing yang ditujukan untuk pasar luar negeri. Perusahaan itu tengah mencari ceruk pendapatan baru untuk tumbuh di tengah perlambatan bisnis game online.
Dilansir dari CNBC, Rabu (30/11/2022), Tencent pada Kamis (1/12/2022), akan menyelenggarakan peluncuran produk cloud untuk pasar di luar Cina, termasuk serangkaian produk audio video berbasis cloud. Upaya Tencent mencari sumber pendapatan baru di luar negeri juga karena perlambatan ekonomi Cina.
BACA JUGA: Produksi Tembus 300.000 Ton, Lenzing Tambah Kapasitas
Selain mengalami tekanan akibat pandemi COVID-19, perusahaan teknologi Cina menghadapi berbagai regulasi yang ketat di dalam negeri. Tencent diketahui dirugikan oleh aturan yang ketat tentang game online.
Tahun lalu, Beijing menerbitkan aturan yang memangkas jumlah waktu orang di bawah 18 tahun dapat bermain game online hingga maksimal tiga jam sepekan. Regulator juga membekukan persetujuan game selama beberapa bulan, yang artinya Tencent dan kompetitornya NetEase tidak dapat meluncurkan serta memonetisasi judul game baru.
BACA JUGA: UOB: Kampanye Gamifikasi Sangat Diminati Nasabah Perbankan
Meski kebijakan itu akan segera berakhir, Tencent telah merasakan dampaknya. Pendapatan game online domestik merosot 7% pada kuartal III 2022 secara year on year (yoy).
Kontributor pendapatan terbesar kedua Tencent adalah game online sehingga perlambatan di segmen ini akan menghambat pertumbuhan secara keseluruhan. Perusahaan yang berkantor pusat di Shenzhen itu memandang cloud computing sebagai bisnis area yang bisa mengisi kekosongan tersebut.
Divisi fintech dan bisnis services Tencent, yang mencakup cloud computing tumbuh 4% yoy pada kuartal III 2022. Berbagai raksasa teknologi Cina tidak hanya mencari pertumbuhan divisi bisnis baru, mereka juga mencari aliran pendapatan lain di luar negeri.
Perusahaan e-commerce Alibaba misalnya, telah menggunakan merek AliExpress dan Lazada untuk berekspansi ke luar negeri, sementara Tencent sukses besar dengan game online-nya. Kini, Tencent mengandalkan bisnis cloud computing.
Produk cloud computing yang akan dirilis adalah audio dan visual, seperti live streaming untuk e-commerce atau online meeting. Produk itu ditujukan untuk perusahaan yang menginginkan layanan tersebut tanpa memerlukan pemeliharaan infrastruktur, seperti server atau membangun fitur secara mandiri.
Adapun perusahaan yang sudah menggunakan produk cloud Tencent, yaitu BMW. Saat perusahaan Cina itu berekspansi ke luar negeri, secara praktis akan berkompetisi langsung dengan raksasa teknologi lain yang didominasi AS, yaitu Amazon dan Microsoft.