Pendapatan Huawei Masih Meningkat di Tengah Sanksi AS

marketeers article
75214367 shanghai china october 30, 2016: huawei. huawei is a chinese telecommunications company and the largest telecommunications equipment manufacturer in the world.

Rotating Chairman Huawei Eric Xu mengungkapkan bahwa pendapatan perusahaan pada tahun 2019 mencapai US$ 122 miliar terlepas dari sanksi Amerika Serikat (AS). Dilansir The Guardian, Xu menyampaikan kabar tersebut lewat pesan tahun baru yang dikirimkan kepada semua pegawai. Meski jumlah tersebut lebih kecil dibandingkan target sebesar US$ 124 miliar, namun pendapatan itu sudah menunjukkan peningkatan sebesar 18% dari tahun 2018.

Huawei sempat menghadapi kesulitan pada operasional bisnis mereka setelah menerima sanksi dari AS. Huawei  masuk dalam daftar perusahaan yang tidak diperbolehkan melakukan perdagangan kecuali sudah mendapatkan lisensi. Pemerintah AS beralasan pembatasan ini dilakukan untuk memastikan keamanan negara.

Huawei dianggap menjadi salah satu perusahaan yang berpotensi menjadi ancaman keamanan. Karena, perangkat mereka bisa digunakan sebagai alat memata-matai. Sehingga, berbagai barang produksi Huawei ditolak di AS.

Xu menegaskan bahwa saat ini bertahan menjadi prioritas utama mereka pada tahun 2020. Pasalnya, Huawei perlu memperluas ekosistem layanan mobile mereka karena sanksi dari AS memengaruhi perangkat yang mereka produksi. Seperti sejumlah lisensi aplikasi dari Google yang tidak lagi mereka pegang. “Kami harus memastikan bisa menjual ponsel pintar kami di pasar luar,” ujar Xu.

Pada September 2019, Huawei meluncurkan Mate 30 Series. Namun, produk tersebut terpaksa diperkenalkan ke publik tanpa aplikasi dan layanan dari perusahaan teknologi asal AS tersebut. Hal tersebut sangat memengaruhi penjualan mereka di pasar luar China. Dan itu pula yang tampaknya memengaruhi pencapaian pendapatan Huawei kurang dari target meski mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Related