Pendekatan Personal Jadi Kunci Perluasan Layanan Digital Bank BPD DIY
Kepercayaan masyarakat wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi modal kuat lini bisnis perbankan dan layanan digital dari Bank BPD DIY, terutama yang berasal dari dana pihak ketiga. Terbukti, hampir 70% komposisi dana bank milik Pemerintah Yogyakarta tersebut berasal dari simpanan atau tabungan masyarakat.
Untuk meningkatkan servis terhadap nasabahnya tersebut, Bank BPD DIY telah memperluas layanan perbankan secara digital terutama untuk mendukung sektor pariwisata dan pendidikan. Kedua sektor tersebut, diketahui menjadi pendorong utama kegiatan perekonomian di kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penerapan layanan perbankan berbasis digital oleh Bank BPD DIY sendiri bukannya tidak memiliki kendala. Profil sejumlah nasabah yang berusia senior atau masuk dalam kategori baby boomers, menghambat tercapainya penerapan digitalisasi layanan perbankannya.
“Edukasi dan literasi perbankan digital secara kontinu menjadi pekerjaan besar bagi kami untuk mengembangkan dan mengoptimalkan layanan tersebut,” ujar R. Agus Trimurjanto, Direktur Pemasaran dan Usaha Syariah Bank BPD DIY dalam sesi Marketeers Goes To Bank Episode 13, Rabu (17/11/2021).
Sejumlah upaya untuk memperkenalkan layanan perbankan digital dilakukan oleh Bank BPD DIY, termasuk menggunakan jargon berbahasa Jawa yakni Wayahe Transaksi Digital atau Saatnya Transaksi Digital. Selain itu, perusahaan juga secara intensif melakukan pendekatan kepada nasabah secara langsung terutama bagi di kalangan warga berusia lanjut yang kurang akrab dengan penggunaan layanan perbankan digital.
“Sejumlah nasabah masih kurang merasa nyaman dan yakin apabila transaksi finansial mereka tidak dilakukan secara langsung, dalam arti memegang uangnya secara fisik,” kata Agus. “Biasanya mereka ragu apakah dana yang menjadi hak mereka sudah benar-benar masuk ke rekening atau tidak.”
Dalam melaksanakan edukasi layanan perbankan digital Bank BPD DIY kepada masyarkat di wilayah Yogyakarta, Agus menyebut pihaknya terbantu dengan adanya bantuan dari pemangku kepentingan di daerah tersebut. Termasuk dalam bentuk promosi maupun kegiatan yang memancing masyarakat untuk melakukan pembayaran atau transaksi secara digital.
“Seperti misalnya memberikan potongan hingga 50% kepada masyarakat saat membeli tiket masuk ke objek wisata di Yogyakarta menggunakan aplikasi Visiting Jogja. Tawaran tersebut diharapkan dapat mendorong ketertarikan masyarakat, khususnya nasabah Bank BPD DIY untuk bertransaksi secara digital,” tutup Agus.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz