Pelaku industri radio tampak ketar-ketir. Pasalnya, jumlah pendengar radio menunjukkan penurunan yang drastis. Christie Augusta, Brand & Product Manager 98,7 Gen FM mengatakan, berdasarkan riset AC Nielsen, jumlah pendengar radio di Indonesia menurun dari 16 juta menjadi 9 juta orang. Hal ini disampaikannya dalam sesi Youth Hour pada acara Jakarta Marketing Week 2015 di Mal Kota Kasablanka.
Menurutnya, kini anak-anak muda di Indonesia lebih doyan bermain internet. Penetrasi internet yang semakin tinggi membuat Gen FM akhirnya menyelami kanal internet untuk tetap mengikat para pendengarnya. Sejak tiga tahun yang lalu, Gen FM telah meluncurkan aplikasi mobile. Kini, sebanyak 2,5 juta orang telah mengunduh aplikasi mobile dari Gen FM. “Kami sedang mengembangkan platform digital,” kata Christie.
Setiap bulannya, rata-rata terdapat 900.000 pendengar di setiap program Gen FM melalui streaming. Christie menyadari tidak semua netizen mengenal merek Gen FM. “Para netizen belum tentu pendengar radio. Kami berusaha menjangkau mereka,” kata Christie.
Di sisi lain, radio masih tetap menjadi salah satu media yang paling efektif dalam beriklan. Berbeda dengan kanal media yang lain, radio memiliki sifat yang personal. Theatre of Mind yang dimiliki oleh radio menjadikan kanal ini tak tergantikan. Bahkan, kemacetan yang kerap terjadi di Jakarta masih menjadi peluang bagi radio untuk berkembang. “Mendengarkan daftar musik di handphone atau ipod pasti ada rasa bosannya. Itu saatnya kami menemani pendengar,” kata Christie.
Untuk semakin mendekatkan diri kepada masyarakat, Gen FM juga mengadakan berbagai aktivasi melalui acara offair. Dua kali dalam sebulan, Gen FM keliling daerah untuk mengadakan acara musik. “Setiap program yang ada di Gen FM dibuatkan aktivasinya. Ini akan membuat mereka menjadi loyal,” kata Christie.