Di tengah ramainya kemunculan para perusahaan rintisan (startup) berbasis teknologi, Seekmi hadir sebagai marketplace para profesional yang menghubungkan vendor jasa profesional dengan pencari jasa. Adapun jasa profesional yang ditawarkan sangat beragam, mulai dari jasa tukang kebun, penyalur pembantu rumah tangga, kontraktor umum, hingga guru Bahasa Inggris.
Ide utama dari Seekmi adalah menjadi konekor massal. Nayoko Wicaksono sebagai CEO Seekmi.com mengaku terinspirasi dari sebuah situs di Amerika Serikat bernama Thumbtack. Dalam praktiknya, Seekmi bertindak sebagai jembatan yang memfasilitasi perkenalan antara para penyedia jasa (para profesional) dengan pencari jasa. Jika pencari jasa sudah memilih jenis jasa yang diinginkan, Seekmi memberikan rekomendasi penyedia jasa yang relevan, beserta tarif yang mereka berlakukan.
Sekitar setahun sudah berkecimpung di industri ini, Seekmi terus berupaya untuk mengepakkan sayapnya lebih jauh lagi. “Kami bermisi untuk hadir di seluruh Indonesia. Saat ini, kami baru ada di Jakarta dan Bandung. Kami ingin berpenetrasi namun banyak sekali penyedia jasa yg belum siap,” jelas Nayoko di atas panggung Jakarta Marketing Week 2016 yang baru saja ditutup oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat.
Aplikasi yang bisa digunakan gratis oleh para pencari jasa ini, akan melakukan penyesuaian lanjutan guna menanggapi perbedaan kondisi ekonomi masyarkat di beberapa daerah di Ibu Kota. Misalnya, warga Kebayoran Baru memiliki kemampuan ekonomi yang berbeda dengan warga yang bermukim di Kemang.
“Selain menambah areal cakupan dari layanan ini, kami juga akan melakukan adjustment dalam hal pricing agar masyarakat semakin menjangkau layanan ini,” tutup pria lulusan salah satu universitas di Kanada ini.
Editor: Sigit Kurniawan