Neraca adalah hal yang sangat diperlukan bagi pengusaha untuk mengetahui seberapa besar transaksi yang didapatkan pada periode tertentu. Dengan neraca yang baik, perusahaan akan bisa memantau apakah berkembang atau justru menyusut.
Lalu, apakah neraca itu? Berdasarkan kamus investasi yang dipublikasikan bareksa.com, neraca adalah bagian dari laporan keuangan perusahaan yang berisi posisi aset atau kekayaan perusahaan. Ini termasuk pula posisi utang dan modal pemegang saham pada periode tertentu.
BACA JUGA: Hingga September, Jamkrindo Kantongi Laba Bersih Rp 802 Miliar
“Neraca akan memberikan gambaran kepada investor mengenai yang dimiliki perusahaan, jumlah utang, serta modal yang diinvestasikan oleh pemegang saham ke dalam perusahaan,” tulisnya, dikutip Senin (19/12/2022).
Ringkasnya, neraca adalah laporan aset dan arus keuangan perusahaan. Adapun fungsi dari neraca pada intinya untuk memperkirakan kesehatan perusahaan.
BACA JUGA: Samsonite Luggage Trade-In, Hasilkan 100.000 Paving Block Daur Ulang
Selain itu, keadaan arus kas pada masa depan serta berfungsi untuk menganalisis likuiditas dan fleksibilitas keuangan. Biasanya, neraca digunakan untuk menganalisis perubahan kondisi keuangan suatu perusahaan secara berkala.
Ini bisa dilakukan secara bulanan, kuartal, semester, dan tahunan. Melalui neraca, perusahaan juga bisa menganalisis kemampuan untuk membayar utang dalam bentuk dana cair atau likuid, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Alat ini sangat penting untuk melihat apakah perusahaan mampu membyar utang dengan melihat aktiva dan dibandingkan dengan kewajiban atau utangnya.
Bentuk Neraca
Dilansir dari laman jurnal.id, neraca adalah sesuatu yang memiliki bentuk laporan, yaitu scontro dan staffel. Neraca scontro biasa disebut dengan bentuk T.
Laporan ini menyajikan rekening dalam dua sisi yakni kelompok harta atau aktiva di sebelah kiri dan utang serta modal atau pasiva di sebelah kanan. Sementara itu, neraca staffel biasa disebut dengan neraca bentuk laporan.
Pasalnya, susunan laporannya disajikan secara berurutan dari atas ke bawah. Jenis ini tersusun secara urut dari kelompok harta atau aktiva paling atas hingga kelompok utang dan modal berada paling bawah.
Unsur-Unsur Neraca
Umumnya, neraca adalah laporan yang memiliki tiga unsur yang harus penuhi. Pertama, adalah nilai aset atau harta yang dimiliki perusahaan berupa kas, piutang, tanah, mesin, dan sebagainya.
Jenis-jenis harta kemudian dibagi ke dalam tiga jenis, yakni aset lancar, aset tetap, dan aset tidak berwujud. Kemudian, unsur kedua adalah liabilitas atau utang yang berarti kewajiban perusahaan yang harus dibayarkan kepada pihak lain.
Ini terdiri atas dua jenis berdasarkan waktunya, yaitu jangka pendek dan panjang. Unsur ketiga adalah ekuitas atau modal.
Ini bisa berupa barang yang digunakan sebagai dasar untuk menjalankan pekerjaan. Ekuitas merupakan selisih aset dikurangi dengan liabilitas sehingga sering kali disebut sebagai aset bersih.
Editor: Ranto Rajagukguk