CEO Meta, Mark Zuckerberg mengatakan jumlah pengguna Threads kini sudah menembus angka 150 juta pengguna. Zuckerberg menyampaikan hal ini di depan para investor saat penyampaian laporan keuangan Meta pada kuartal pertama 2024.
Ia menekankan, anak bungsu Meta ini mengalami perkembangan yang stabil. Beberapa bulan setelah dirilis, jumlah engagement dalam aplikasi menurun drastis, meski aplikasi ini diunduh lebih dari 100 juta kali dalam beberapa minggu pertama.
Namun, jumlah engagement ini mulai naik perlahan. Pertumbuhannya juga diiringi pertumbuhan pengguna.
BACA JUGA: CEO Meta: Cari Untung dari AI Butuh Waktu Bertahun-tahun
Beberapa bulan sebelumnya, Zuckerberg mengatakan bahwa Threads memiliki potensi untuk menjadi aplikasi dengan miliaran pengguna, seperti WhatsApp dan Facebook.
“Saya telah berpikir untuk waktu yang lama, seharusnya ada aplikasi percakapan publik untuk satu miliar orang yang sedikit lebih positif dan saya pikir jika kita terus berusaha untuk beberapa tahun ke depan, maka saya pikir kita memiliki peluang baik untuk mencapai visi kami di sana,” kata Zuckerberg dikutip dari Endgadget, Jumat (26/4/2024).
Menariknya, Threads tampaknya berhasil melebihi X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) dalam beberapa metrik. Perkiraan dari perusahaan analitik Apptopia menunjukkan bahwa Threads memiliki lebih banyak pengguna harian di Amerika Serikat daripada X, seperti dilaporkan oleh Business Insider minggu ini.
BACA JUGA: CEO Meta: Cari Untung dari AI Butuh Waktu Bertahun-tahun
X telah mengeklaim punya 550 juta pengguna harian secara global. Threads juga memiliki capaian lainnya baru-baru ini ketika Taylor Swift bergabung dengan platform tersebut untuk mempromosikan album terbarunya.
Threads, untuk saat ini, adalah yang paling unik di antara aplikasi-aplikasi Meta karena tidak memiliki iklan sehingga perusahaan tidak menghasilkan uang langsung dari aplikasi tersebut. Hal ini kemungkinan akan berubah pada suatu titik tertentu jika Threads terus memperluas jangkauannya.
Zuckerberg sebelumnya telah mengatakan bahwa perusahaan akan berfokus pada monetisasi hanya setelah aplikasi tersebut telah cukup berkembang.
Editor: Eric Iskandarsjah