Penjahat dunia maya meluncurkan 11,298,154 serangan web terhadap usaha mikro, kecil dan menengah (UKM) di kawasan Asia Tenggara hanya dalam kurun waktu enam bulan. Hal ini diungkapkan langsung oleh Kaspersky yang mengungkap aktivitas berbahaya yang membidik sektor UKM di wilayah tersebut.
UKM merupakan tulang punggung perekonomian di kawasan Asia Tenggara. Terhitung, lebih dari 90% bisnis swasta di kawasan ini di dominasi oleh UKM dalam hal menciptakan lapangan kerja, ekspor, dan pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) pada tingkat per negara dan regional. Munculnya kondisi pandemi COVID-19 membuat UKM pun mulai bertransformasi digital dan masuk ke dunia e-commerce.
BACA JUGA: Bulan Inklusi Keuangan, Kredit Pintar Gelar Kelas Pintar Bersama UKM
Hal tersebut demi bangkit kembali dari kondisi akibat pandemi yang menyebabkan pembatasan fisik dan arus kas yang tidak stabil. Inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh para penjahat dunia maya.
Sebagian besar serangan web dari para penjahat dunia maya yang diblokir oleh Kaspersky berasal dari Indonesia, Vietnam, dan Thailand. Telemetri Kaspersky di UKM mencakup perusahaan dengan 50-250 karyawan.
BACA JUGA: Gandeng Pemda Jatim, Atur Toko Dorong 80 UKM Dongkrak Jualan Online
Data ini didasarkan pada hasil deteksi produk Kaspersky yang diterima dari pengguna UKM yang telah menyetujui untuk memberikan data statistik perusahaan. Yeo Siang Tong, General Manager Kaspersky untuk Asia Tenggara mengatakan UKM memainkan peran besar pada pertumbuhan ekonomi untuk negara-negara di Asia Tenggara.
Menurut laporan terbaru perusahaan, kerugian yang dapat ditimbulkan dari serangan para penjahat dunia maya terhadap UKM mencapai US$ 74.000 pada tahun 2021.
“Kami memahami bahwa sektor UKM telah terpuruk sejak pandemic. Gelombang serangan yang dilakukan oleh para penjahat dunia maya terhadap mereka memperburuk hak tersebut. Oleh sebab itu, kami harus menyeimbangkannya dengan memasukan keamanan siber ke dalam anggaran mereka yang terbatas untuk memastikan pemulihan yang bersifat berkelanjutan,” kata Yeo.
Tidak hanya itu saja, Kaspersky juga telah mendeteksi sebanyak 373,138 Trojan-PSB (Password Stealing Ware) yang mencoba menginfeksi UKM di kawasan Asia Tenggara. Jumlah insiden paling banyak digagalkan terdapat di negara Vietnam, Indonesia, dan Thailand selama semester pertama 2022.
Sebagai informasi, Trojan-PSW adalah malware yang berperan dalam pencurian kata sandi, bersama dengan informasi lainnya. Kemudian, memungkinkan penjahat dunia maya untuk mendapatkan akses ke jaringan perusahaan dan mencuri informasi yang sensitif.
Yeo mengingatkan pemilik bisnis UKM mungkin berpikir perusahaan mereka terlalu kecil untuk menjadi target para penjahat dunia maya. Namun demikian, perusahaan dan organisasi pemerintahan harus mengingat bahwa UKM biasanya merupakan pemasok pihak ketiga untuk perusahaan besar dan entitas penting.
“Sektor UKM adalah bagian dari rantai yang lebih besar, dan seperti efek domino. Jika satu pencuri sata sandi dapat masuk ke dalam sistem perusahaan skala kecil dan menengah, maka anggaplah seluruh rantai telah disusupi,” tutur Yeo.
Editor: Ranto Rajagukguk