Fear telah menayangkan seluruh episodenya di Prime Video pada 4 Maret 2025. Serial garapan Justin Chadwick ini menghadirkan kisah thriller psikologis penuh plot twist, membuat penonton bertanya-tanya siapa sebenarnya yang bersalah sepanjang tiga episode.
Kisahnya sendiri mengikuti Martyn dan Rebecca yang pindah bersama anak-anak mereka dari London ke Glasgow. Setibanya di sana, mereka bertemu dengan Jan, tetangga yang menyewa apartemen di ruang bawah tanah.
Awalnya, Jan tampak ramah dan menyambut mereka dengan hangat. Namun, keadaan segera berubah menjadi menakutkan ketika Jan mulai melontarkan komentar tidak pantas dan penuh tatapan mengganggu kepada Rebecca.
Episode terakhir menghadirkan serangkaian plot twist yang mengejutkan, terutama terkait nasib Jan dan keputusan yang diambil Martyn. Bagi Anda yang masih bingung dengan akhir cerita serial ini, berikut penjelasan ending Fear:
BACA JUGA: Perbedaan Mickey 17 Versi Film dan Novel Aslinya, Mana Lebih Seru?
Plot Twist Hubungan Jan dan Keluarga Berwick
Martyn dan Rebecca Berwick bersama dua anak mereka, Fay dan Paul, pindah ke Glasgow demi memulai hidup baru. Namun, mereka tidak menyangka bahwa tetangga mereka di basement, Jan, akan menjadi mimpi buruk bagi keluarga tersebut.
Awalnya, Jan tampak ramah dengan mengirimkan makanan untuk keluarga Berwick. Namun, ia mulai menunjukkan perilaku mengganggu, terutama terhadap Rebecca.
Jan mengamati setiap gerakan Rebecca, mengomentari pakaiannya, bahkan mengirim surat berisi pernyataan tidak pantas. Situasi makin buruk saat Jan melaporkan Martyn dan Rebecca ke polisi dengan tuduhan pelecehan anak.
Padahal, tuduhan itu tidak berdasar. Jan bahkan berhasil mengendalikan hidup keluarga Berwick dari bayang-bayang.
Ia meretas jaringan Wi-Fi mereka dan mendengarkan percakapan pribadi melalui perangkat elektronik. Meski tidak ada bukti kejahatan yang bisa menjeratnya, keberadaan Jan membuat Rebecca merasa tidak aman hingga akhirnya ia memilih meninggalkan rumah bersama anak-anaknya.
Ketika Martyn merasa putus asa menghadapi Jan, ia menghubungi ayahnya, Allan, seorang pria yang sangat percaya bahwa masalah harus diselesaikan dengan cara apa pun. Sang ayah lantas segera mengambil tindakan.
BACA JUGA: Produser Buka Suara soal Nasib A Quiet Place 3
Ia memberikan senjata kepada Martyn dan memintanya untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Awalnya, Martyn ragu, tetapi setelah menerima surat terbaru dari Jan yang kembali menuduhnya sebagai pelaku kekerasan, ia kehilangan kendali.
Plot twist terbesar terjadi di sini. Awalnya, serial ini memberi kesan bahwa Allan yang membunuh Jan. Namun, pada akhir cerita, terungkap bahwa Martyn sendirilah yang menarik pelatuknya.
Allan bersedia mengambil alih kesalahan itu demi melindungi putranya. Ia dijatuhi hukuman 18 tahun penjara, sementara Martyn harus hidup dengan beban moral atas tindakannya.
Akhir Cerita yang Ambigu
Pada akhir serial, Martyn mengaku kepada Rebecca bahwa dialah yang membunuh Jan. Rebecca sebenarnya sudah menduga hal itu, namun ia memilih untuk tidak membahasnya lebih lanjut. Lantas, apakah hubungan mereka bisa kembali seperti semula?
Fear tidak memberikan jawaban pasti terkait hal ini. Dengan begitu banyak luka yang belum sembuh, hubungan Martyn dan Rebecca tampaknya berada di ujung tanduk.
Namun, satu hal yang jelas: tidak ada hitam dan putih dalam cerita ini. Ending Fear yang penuh plot twist ini meninggalkan banyak pertanyaan dan perdebatan tentang benar dan salah.
Apakah Martyn adalah pahlawan, atau justru pelaku kejahatan? Semua tergantung pada sudut pandang masing-masing penonton.
Editor: Ranto Rajagukguk