Penjualan Anjlok, GoPro Pecat Ratusan Karyawan

marketeers article

Produk kamera GoPro sempat menjadi primadona sepanjang tahun 2015. Muncul sebagai pemain baru, GoPro sempat sukses menyingkarkan rival terkuatnya di berbagai jenis produk kamera. Sebut saja kamera DSLR. Banyak konsumen yang kemudian beralih kepada kamera kubus serba bisa tersebut. Konsumen pun dibuat tergila-gila dengan kemampuan Gopro yang dapat menangkap momen dengan cakupan yang lebih luas.

Namun, kesuksesan tersebut ternyata hanya sementara. Banyak replika GoPro yang hadir di pasaran, tentunya dengan harga yang lebih miring. Ya, GoPro memang membanderol kameranya dengan cukup mahal dan mencekik, terutama bagi kalangan anak muda.

Situasi ini lantas membuat GoPro kewalahan. Usianya yang masih sangat muda menyebabkan GoPro tidak siap dengan keadaan dan semakin terpuruk. Bahkan, kabarnya GoPro telah memangkas kamera seri Hero4 untuk menaikkan penjualan. Namun, tampaknya hal tersebut tidak memberikan pengaruh yang siginifikan.

Sampai pada akhirnya, sebagaimana diberitakan oleh Engadget, GoPro harus rela memberhentikan ratusan pegawainya usai angka penjualan yang semakin terjun bebas pada kuartal keempat. Sekitar 105 pekerja GoPro terpaksa harus kehilangan pekerjaan mereka. 

Jika mengintip prarilis data keuangan, GoPro kemungkinan hanya menghasilkan US$ 435 juta selama kuartal keempat. Terpaut selisih yang cukup jauh dengan ekspektasi GoPro yang berada di angka US$ 510 juta atau lebih. Dengan begitu, tampaknya GoPro harus putar otak untuk mencari siasat agar bisa bertahan di industri ini. 

Editor: Sigit Kurniawan 

Related