Penjualan FMCG Diproyeksikan Tembus Rp 58,3 Triliun pada 2024

marketeers article
Ilustrasi produk FMCG. Sumber gambar: 123rf.

Compas.co.id, perusahaan riset pemasaran memperkirakan penjualan produk bergerak cepat atau fast moving consumer good (FMCG) mencapai Rp 58,3 triliun. Jumlah tersebut meningkat tipis sebesar 3% dibandingkan tahun 2023 (year-on-year/yoy).

Hanindia Narendrata, Co-Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Compas.co.id menjelaskan perkiraan tersebut berdasarkan tren penjualan FMCG yang secara umum meningkat setiap tahun. Kondisi makin diuntungkan dengan adanya e-commerce yang turut mendorong penjualan produk FMCG.

BACA JUGA: Inovasi dan Transparansi: Kunci Keberhasilan Lemonilo di Pasar FMCG

“Akan terjadi kenaikan nilai penjualan sekitar 3% ke angka Rp 58,3 triliun pada tahun politik. Manfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan informasi yang dapat membantu para pemilik brand dalam membuat strategi dan mengambil keputusan berdasarkan data,” kata Narendrata melalui keterangannya, Kamis (11/1/2024).

Secara umum tren penjualan produk FMCG tidak jauh berubah dari tahun dari tahun 2012 hingga 2022. Pada tahun 2012 terdapat 23,1 juta konsumen, sedangkan tahun 2022 mengalami peningkatan signifikan mencapai 70,5 juta konsumen.

BACA JUGA: Harbolnas, FMCG Catatkan Penjualan Rp 279 Miliar di E-commerce

Sementara itu, dari sisi nilai penjualannya pada tahun 2023 mencapai angka Rp 57,6 triliun. Adapun kontribusi terbesar penjualan FMCG, yakni kategori perawatan dan kecantikan dengan persentase 49% atau senilai Rp28,2 triliun.

Kemudian, disusul oleh kategori makanan dan minuman dengan 20,4% atau Rp 11,8 triliun, kesehatan 18,7% atau senilai Rp 10,7 triliun. Terakhir, kategori ibu dan bayi dengan persentase 11,9% atau senilai Rp 6,8 triliun.

Pada kategori kecantikan dan perawatan naik 16% atau meningkat Rp 3,8 triliun dibandingkan tahun sebelumnya dan kategori makanan dan minuman naik 9% atau meningkat Rp 932 juta dibandingkan tahun sebelumnya.

Selanjutnya, kenaikan pada kategori kecantikan dan perawatan ditopang oleh produk parfum yang nilai penjualannya mencapai Rp 2,6 triliun atau meningkat 9% dibanding tahun sebelumnya. sedangkan pada kategori makanan dan minuman, makanan beku menjadi produk yang paling diminati dengan nilai penjualan mencapai Rp 1,1 triliun atau meningkat 9% dari tahun sebelumnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related