Penjualan Mobil Listrik Global Naik 13%, Cina Jadi Penyumbang Terbesar
Pada bulan Juni, penjualan mobil full listrik dan plug-in hybrid meningkat sebesar 13% dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun 2023. Pertumbuhan ini didorong oleh pasar Cina dimana elektrifikasi di wilayah itu tengah terjadi secara masif.
Menurut perusahaan riset pasar Rho Motion, hal ini menjadi angin segar bagi industri otomotif secara keseluruhan. Mengingat, di sejumlah wilayah, salah satunya di Eropa, kondisi pasar saat ini sedang mengalami penurunan.
Dikutip dari Reuters padaJumat (12/7/2024), Cina menyumbang lebih dari 60% dari total penjualan kendaraan listrik, dengan ketersediaan kendaraan listrik yang semakin meningkat.
BACA JUGA: Desain Unggul, OMODA E5 Jadi Mobil Listrik Terlaris
Charles Lester, Manajer Data Rho Motion mengatakan, peningkatan penjualan yang diraih oleh BYD berkontribusi pada peningkatan pangsa pasar domestik PHEV (plug-in hybrid electric vehicle) di paruh pertama tahun ini.
“Penjualan PHEV di seluruh dunia mencapai 1,4 juta pada bulan Juli, dengan 860.000 unit berasla dari penjualan di Cina, yang mengalami peningkatan 25% dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Charles Lester.
Di Eropa, penjualan bulanan turun 7% menjadi 300.000 unit, dengan Finlandia, Irlandia, dan Belanda mengalami penurunan. Sementara Italia mencatat peningkatan 34% setelah diberlakukannya insentif pemerintah.
Di Amerika Serikat dan Kanada, penjualan PHEV naik 6% menjadi 140.000 unit pada bulan yang sama. Penjualan BYD melonjak di Brasil dengan kenaikan lebih dari tiga kali lipat dibanding Juni 2023.
BACA JUGA: Gandeng LG, Hyundai Mulai Produksi Baterai EV di Indonesia
“Secara keseluruhan, tahun 2024 tidak akan melihat pertumbuhan ambisius yang mungkin diharapkan oleh industri, dan kami telah menurunkan perkiraan kami sebesar 5% menjadi 16,6 juta mobil listrik yang terjual tahun ini. Disparitas regional cukup mencolok,” kata Charles Lester.
Ia menilai, permintaan penjualan mobil listrik telah menurun dalam beberapa bulan terakhir setelah mengalami peningkatan dramatis selama beberapa tahun.
Hal ini terjadi karena konsumen menunggu model yang lebih terjangkau dan memilih alternatif hibrida.
Sementara, penurunan pasar di Cina juga didorong oleh regulasi di Uni Eropa yang baru-baru ini memberlakukan tarif hingga 37,6% pada impor kendaraan listrik buatan Cina.
Editor: Eric Iskandarsjah