Penjualan Motor Nasional Tahun 2017 Terkoreksi 0,8%

marketeers article
moped silhouettes on the white background

Tahun 2017, merupakan tahun yang penuh tantangan bagi beragam industri, termasuk otomotif. Dampaknya, di pasar otomotif roda dua terjadi penurunan pasar bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.  Artinya, penjualan motor nasional masih menunjukkan tren penurunan sejak tahun 2015.

Penjualan sepeda motor mencapai puncaknya pada tahun 2014. Tahun itu, sepeda motor baru terjual hingga 7.867.285 unit. Namun, mulai tahun 2015 hingga tahun 2017 penjualan motor terus menurun.

Berdasarkan data yang diolah dari Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) 2017, pasar sepeda motor nasional terkoreksi sebesar 0,8%. Angka penjualan motor nasional tahun lalu mencapai 5.886.102 unit. Sedangkan tahun 2016  terjual 5.931.285 unit.

Bagaimana dengan tahun 2018? Menurut Ketua Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) Johannes Loman, tahun depan penjualan sepeda motor belum tumbuh tinggi. Prediksinya, masih di kisaran angka 5,9 hingga 6,1 juta unit. “Bila mengacu pada pertumbuhan ekonomi memang tidak terjadi loncatan yang signifikan, tumbuh bertahap. Hal ini terefleksi pada sektor riil, termasuk di pasar sepeda motor,” katanya.

Menurut Direktur Pemasaran Astra Honda Motor Thomas Wijaya, faktor pendapatan dan pengeluaran menjadi pertimbangan utama di segmen konsumen sepeda motor. Mereka akan melihat apakah pendapatan akan sustain dalam beberapa waktu ke depan atau tidak. Lalu, menimbang pula seberapa besar pengeluaran bulanan yang harus dianggarkan.

“Dua faktor tersebut di atas menjadi acuan utama konsumen ketika akan membeli kendaraan roda dua. Dan, perlu dicatat kelompok konsumen terbesar di pasar sepeda motor adalah di kelas menengah bawah,” tambah Thomas.

Kendaraan Listrik

Isu yang mencuat di industri otomotifi, yakni penerapan kendaraan listrik semakin menghangat. Pada dasarnya, baik  AISI mendukung wacana kendaraan listrik yang gencar diangkat pemerintah ini.

Hanya saja dari sudut pandang industri lompatan teknologi mesin mobil ini harus tetap melalui proses bertahap. Sekarang ini, misalnya, mobil yang masuk pasar Indonesia masih menggunakan teknologi konvensional, yakni BBM. Itu pun belum semuanya mengadopsi Standar Emisi Euro 2, apalagi Euro 4 yang akan mulai berlaku September 2018.

AISI pun tetap menyatakan siap dalam mendukung program pemerintahan ini. Sepeda motor listrik menjadi salah satu transportasi yang digadang-gadang akan menggantikan sepeda motor bermesin bensin. Indonesia merupakan salah satu negara yang saat ini sedang menjajaki dan menyusun rencana untuk menuju era tersebut.

“Para pelaku industri sepeda motor siap mendukung kebijakan pemerintah untuk memasuki era motor listrik. Oleh karena itu, saat ini produsen sepeda motor anggota AISI saat ini sedang bekerja keras menyiapkan model motor listrik yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Beberapa kebutuhan masyarakat terkait motor listrik antara lain harga yang terjangkau, jarak tempuh, waktu mengisian baterai, dan kemudahan mengisi kembali baterai,” kata Loman.

    Related