Penjualan makanan kucing telah mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan perubahan gaya hidup pemilik hewan peliharaan yang makin memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan hewan. Pasar makanan kucing tidak hanya tumbuh dari segi volume tetapi juga berkembang dalam hal inovasi produk yang mencakup kualitas nutrisi dan bahan yang digunakan kian berkelanjutan.
Magpie Ecommerce Intelligence, perusahaan market insights meluncurkan hasil penelitian terbaru terkait dengan tren penjualan pakan kucing. Tercatat, pasar makanan kucing di Indonesia berhasil meraih nilai bruto (gross merchandise value/GMV) sebesar Rp 470,1 miliar, dengan total 30,7 juta produk terjual dari Januari hingga Mei 2024.
BACA JUGA: Viral Makan Daging Kucing untuk Diabetes, 3 Bahaya Ini Justru Mengancam
Wilhendra, Chief Executive Officer (CEO) Magpie menjelaskan kepemilikan hewan peliharaan dan permintaan produk premium hewan peliharaan makin meningkat pesat di Indonesia. Hal ini mendorong pertumbuhan yang signifikan di pasar makanan hewan peliharaan.
Di Indonesia sendiri, tingkat kepemilikan hewan peliharaan terus meningkat seiring dengan kemajuan ekonomi negara yang pesat, termasuk pula didorong oleh peningkatan urbanisasi dan industrialisasi. Akibatnya, keberadaan hewan peliharaan di Indonesia tumbuh sebesar 75,7% pada tahun 2017 sampai dengan 2022.
BACA JUGA: Raisa dan WHISKAS Dukung Kesehatan Kucing lewat Kampanye ABC
“Peningkatan tertinggi dalam kategori makanan hewan peliharaan terjadi pada Mei 2024, dengan GMV meningkat sebesar 33,56% dari bulan sebelumnya,” ujar Wilhendra, melalui keterangan resmi, Senin (12/8/2024).
Menurutnya, di pasar makanan hewan peliharaan, Shopee mendominasi pangsa pasar dengan 74,1%, diikuti oleh Tokopedia 18,7% dan Lazada 6,87%. Shopee secara signifikan meningkatkan pangsa pasarnya sebesar 47% pada Mei, sementara Tokopedia mengalami peningkatan sebesar 12% pada periode yang sama.
“Hal ini menunjukkan bahwa jika dibandingkan dengan platform e-commerce lainnya, Shopee lebih disukai sebagai platform untuk membeli produk hewan peliharaan secara online,” kata dia.
Berdasarkan hasil penelitian, ada lima brand teratas menyumbang lebih dari setengah penjualan keseluruhan pasar, dengan Royal Canin memimpin kategori makanan kucing dengan pangsa pasar 17,2%. Cat Choize berada di urutan kedua dengan 12,5%, dan Me-O di posisi ketiga dengan 9,6%.
Pada periode Januari hingga Mei 2024, pasar makanan kucing didominasi oleh Royal Canin dan Cat Choize. Merek ini mengalami peningkatan signifikan pada Februari dan Maret, melampaui Royal Canin, namun mereka berhasil merebut kembali posisi terdepan pada bulan berikutnya.
Adapun merek Kitchen Flavor menunjukkan pertumbuhan yang stabil, menunjukkan potensi yang menjanjikan meskipun pangsa pasarnya lebih kecil. Di Shopee, Royal Canin memimpin dengan pangsa 15,86% dan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 55,28 miliar.
Cat Choize dan Me-O berada di posisi kedua dalam pasar yang kompetitif ini. Di Tokopedia, Royal Canin juga menjadi pemimpin pasar dengan pangsa 26,37%.
Cat Choize berada di posisi kedua dengan pangsa 15,94%, sementara Me-O dan Life Cat bersaing ketat dengan selisih hanya 0,32%.
Produk terlaris dari Me-O adalah Me-O Canned Cat Food Seafood Platter yang berhasil menghasilkan Rp 31,75 miliar dan terjual hampir 2,24 juta produk. Lalu, Cat Choize Cat Salmon 800g berada di urutan kedua, dan diikuti oleh Royal Canin FCN Hair & Skin 2kg di posisi ketiga.
“Konsumen cenderung membeli produk Me-O dan Cat Choize dalam jumlah kecil tetapi lebih sering, sementara pembeli Royal Canin lebih memilih ukuran kemasan yang lebih besar,” ujar Wilhendra.
Editor: Ranto Rajagukguk