Tahun 2011 lalu perangkat mobile bernama tablet mulai booming. Pasalnya, satu tahun sebelumnya Apple memperkenalkan iPad, yang pertama dengan begitu banyak varian hadir di tahun-tahun berikutnya, termasuk tahun ini di mana baru saja meluncur iPad Pro terbaru. Total sejak memperkenalkan iPad generasi pertama, Apple sudah menjual lebih dari 300 juta tablet.
Booming itu juga diikuti oleh banyak produsen yang berlomba membuat tablet untuk menyaingi perusahaan asal AS tersebut. Maka tidak heran firma riset Gartner memprediksi pada tahun 2015 akan ada 300 juta lebih tablet terjual, di mana sebanyak 150 jutanya merupakan iPad. Namun, sayangnya angka itu meleset jauh.
Gartner pada Februari lalu merilis laporan menjualan tablet pada 2015, di mana hanya 207 juta tablet saja terjual. Dan, Apple sendiri “hanya” menjual 50 juta unit iPad di tahun yang sama. Jadi, perkiraan yang dibuat lima tahun lalu tersebut meleset hampir sekitar 100 juta unit. Apa yang terjadi sebenarnya? Seperti dilansir Re/Code, smartphone adalah penyebab utama.
Tahun lalu sebanyak 1,4 miliar perangkat mobile itu terjual di seluruh dunia. Ukuran smartphone pun kian jumbo, di mana konsumen justru semakin senang. Artinya, jika smartphone dengan layar di atas atau minimal 5 inci kian disukai, maka tidak heran tablet dengan ukuran 7 inci ke atas semakin tergantikan. Konsumen tidak terlalu butuh lagi tablet dengan layar besar, karena kebutuhan itu terpenuhi dengan smartphone yang jauh lebih ringkas.
Sebagai contoh di Amerika Serikat, sekitar 70% pangsa pasar smartphone dikuasai oleh ukuran di atas 5 inci. Sementara di Tiongkok hampir sama, yaitu menguasai lebih dari 50%. Menurut CEO Apple Tim Cook, konsumen paling sering berganti smartphone. Baru setelah itu mengganti tablet mereka. PC lebih lama lagi, karena waktu penggunaannya akan jauh lebih lama lagi.
Selain faktor smartphone, notebook semi tablet juga kini kian digemari. Perangkat tablet yang bisa menjadi notebook ketika digabungkan dengan keyboard terpisah itu terhitung terjual satu unit dari lima perangkat tablet di Eropa menurut IDC. Memang terhitung belum besar, tapi setidaknya perangkat yang biasa disebut 2-in-1 device itu bisa memakan dua segmen tablet dan PC.
Editor: Sigit Kurniawan