Tesla, produsen kendaraan listrik (EV) asal Amerika Serikat (AS) menurunkan harga mobil listriknya di sejumlah pasar utama, termasuk Cina dan Jerman setelah pemotongan banderol yang lebih dulu di AS. Kebijakan itu diambil seiring turunnya angka penjualan dan perang harga yang makin panas di pasar EV, terutama EV asal Cina.
Dilansir dari Reuters, Senin (22/4/2024), Tesla melaporkan pengiriman kendaraan globalnya merosot untuk pertama kalinya dalam hampir empat tahun.
“Harga Tesla harus sering berubah untuk menyesuaikan produksi dengan permintaan,” tulis Musk di platform media sosial X.
BACA JUGA: Kalah Perang Harga EV, Elon Musk Pangkas 10% Pekerja Tesla
Tesla, pemimpin pasar mobil listrik memicu perang harga lebih dari setahun yang lalu lewat pemotongan harga mobil listrik. Penurunan harga yang agresif membuat Tesla mengorbankan margin keuntungan.
Tesla menurunkan harga awal Model 3 yang telah diubah di Cina sebesar 14.000 yuan (US$ 1.930) menjadi 231.900 yuan (U$ 32.000), berdasarkan situs resminya, Minggu (21/4/2024). Di Jerman, harga Model 3 dengan penggerak roda belakang dipangkas menjadi 40.990 euro (US$ 43.670,75) dari 42.990 euro, yang merupakan harga yang berlaku sejak Februari.
Pemangkasan harga juga terjadi di banyak negara lain di Eropa, Timur Tengah hingga Afrika. Harga mobil listrik Model Y, Model X, dan Model S di AS dipangkas US$ 2.000 pada Jumat (19/4/2024). Selain itu, Tesla memotong harga software asisten pengemudi Swakemudi Penuh menjadi US$ 8.000 dari US$ 12.000 di AS.
BACA JUGA: Mobil Listrik Ford Bisa Gunakan Supercharger Tesla lewat Adaptor Gratis
Tesla dinilai terlalu lambat dalam memperbarui model-modelnya yang sudah tua dengan dalih suku bunga yang tinggi sehingga mengurangi minat konsumen untuk membeli mobil-mobil mahal. Sementara itu, saingannya di Cina, pasar mobil terbesar di dunia meluncurkan model-model yang lebih murah.
Akhir pekan ini, Elon Musk, CEO Tesla menunda perjalanan ke India yang seharusnya bertemu dengan Perdana Menteri Narendra Modi karena adanya kewajiban penting di Tesla. Perjalanan tersebut seharusnya mencakup pengumuman rencana Tesla untuk memasuki pasar Asia Selatan .
Musk baru-baru ini berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) ke lebih dari 10% karyawan globalnya demi menghadapi penurunan pengiriman tahunan pertamanya. Tesla juga membatalkan rencana pengembangan mobil listrik terjangkau yang telah lama dinantikan dan lebih memilih untuk robotaksi.
Namun, Musk membantah kabar itu karena belum melontarkan pernyataan apa pun. Namun, di sisi lain, para investor telah menuntut Musk untuk segera memberikan kejelasan lebih lanjut.
Editor: Ranto Rajagukguk