Penjualan YELO Naik Drastis Sejak Melantai di BEI

marketeers article
Ilustrasi. (FOTO: 123rf)

Sudah setahun Yelooo Integra Datanet Tbk (Passpod) masuk ke Bursa Efek Indoensia (BEI). Perusahaan platform travel assistance berbasis teknologi di Indonesia tersebut berhasil meningkatkan laba kotor sebesar 89,83% atau setara dengan Rp 4,69 miliar year-on-year (YoY) per September 2019. Jumlah tersebutt menunjukkan peningkatan fantastis jika dibani dingkan setahun lalu saat mereka mengantongi Rp 751,23 juta.

Passpod merupakan perusahaan jasa penyewaan modem WiFi dan travel assistance bagi wisatawan Indonesia yang bepergian ke luar negeri. Mereka menghadirlkan tiga segmen usaha yaitu bidang travel services, AI & big data, dan konektivitas global. Mencatatkan saham perdana mereka pada 29 Oktober 2018 dengan kode saham “YELO”, melalui pencatatan tersebut mereka menjadi emiten ke-46 pada tahun 2018. Dan, juga menjadi startup pertama binaan program inkubasi BEI dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), IDX Incubator

“Tak terasa sudah setahun Passpod melantai di Bursa Efek Indonesia. Sudah banyak mimpi awal kami sejak tahun lalu yang berhasil tercapai, mulai dari menghadirkan berbagai produk dan fitur terbaru seperti tiket atraksi & event, asuransi perjalanan, e-commerce, travel itinerary, dan tak lupa Passpod+. Kami juga mencatatkan milestone Passpod yang telah berhasil ekspansi ke luar negeri. Dengan proyeksi jumlah outbound traveler di Indonesia yang terus meningkat, kami berhasil mencapai penjualan yang membanggakan, khususnya pada kuartal III tahun 2019 ini,” ujar Hiro Whardana, CEO Passpod.

Passpod mengalami peningkatan penjualan sebesar 83,57% menjadi Rp 29,24 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 15,93 miliar. Dari segmen usaha global connectivity, terdapat peningkatan penjualan kuota internet dan sewa modem, yakni sebesar 93,60% menjadi Rp 30,54 miliar dari sebelumnya Rp 15,78 miliar. Sedangkan dari segmen travel services terjadi peningkatan penjualan tiket transaksi, tiket event dan asuransi sebesar 503,28% dari Rp 159,36 juta menjadi Rp 961,42 juta. 

Hiro mengatakan, kinerja perseroan tercapai dengan berbagai strategi Passpod untuk menambah fitur-fitur pada aplikasi, memperluas wilayah pemasaran, menambah kerjasma dengan pihak-pihak travel dengan tidak lupa terus meningkatkan pelayanan kepada para konsumen. “Peningkatan pejualan di kuartal III ni merupakan wujud dari strategi kami sebagai digital tourist pass terdepan di Indonesia untuk terus berinovasi demi menjadi ekosistem on-demand berbasis aplikasi yang menawarkan berbagai kebutuhan yang relevan bagi traveler selama bepergian,” tambah Hiro.

Editor: Sigit Kurniawan

Related