Pengajaran literasi keuangan sejak usia dini sangat penting dilakukan di zaman yang sangat kompetitif dan sarat dengan konsumerisme. Dengan mengajarkan literasi keuangan sejak dini, pemahaman anak-anak terhadap nilai-nilai keuangan akan semakin kuat. Hal ini disampaikan Natalia Soebagyo, Anggota Badan Nasional, Prestasi Junior Indonesia (PJI) dalam keterangan resminya yang diterima Marketeers, Senin (16/11/2015).
Mengingat pentingnya hal tersebut, PJI sebagai organisasi yang bergerak di bidang pendidikan kewirausahaan, kesiapan dunia kerja, dan kesadaran finansial menggelar program literasi keuangan bertajuk Anak Cerdas. PJI menggandeng HSBC untuk menyelenggarakan program ini yang diselenggarakan di 31 Sekolah dasar di 12 kota di Indonesia, antara lain Medan, Jakarta, Denpasar, Makassar, hingga Pontianak.
“Kami berharap anak-anak sudah mulai memahami dari mana uang berasal, bagaimana mendapatkannya dengan benar, bagaimana sebaiknya mengelolanya, seberapa penting harus menabung, hingga mengajarkan fungsi uang untuk kepentingan sosial,” kata Natalia.
Ia menambahkan, secara mendasar, mereka diajarkan untuk memahami dan dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Mereka juga akan diajari pentingnya integritas dan tanggungjawab keuangan.
“Dengan memahami akuntabilitas dan integritas dalam mendapatkan serta mengelola uangnya, sesungguhnya kami bersama HSBC turut membangun karakter bangsa. Diharapkan, program ini dapat menginspirasi pihak-pihak lain untuk turut berlomba menguatkan mental dan karakter anak bangsa melalui program-program serupa,” papar Natalia.
Sementara itu, Country Manager dan Chief Executive HSBC Indonesia Sumit Dutta mengatakan, pihaknya sangat senang dapat terlibat dalam upaya mendukung pemahaman finansial di Indonesia.Bagi HSBC, keberlanjutan diartikan sebagai upaya membangun bisnis jangka panjang. Tentu dengan senantiasa memperhatikan pertimbangan sosial, lingkungan, dan ekonomi dalam pengambilan keputusan.
“Hal ini memungkinkan kami untuk memacu kegiatan usaha seraya berkontribusi bagi pertumbuhan serta kelestarian masyarakat,” pungkas Dutta.
Editor: Sigit Kurniawan