Pentingnya Membangun Ekosistem Sinergis Antarlembaga di Indonesia

marketeers article
Gelaran Indonesia Management Summit 2024 di Auditorium Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, Senin (26/8/2024). (Marketeers/Vedhit)

Sinergi antarlembaga menjadi kunci penting dalam membangun ekosistem yang selaras di Indonesia. Beberapa pemimpin bisnis pun berbagi pandangannya mengenai pentingnya fokus dan inisiatif strategis untuk membangun kolaborasi yang bermanfaat bagi semua pihak.

Membangun ekosistem antarlembaga yang sinergis dan selaras di Indonesia bukanlah tugas yang mudah, namun merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Irfan Setiaputra, Direktur Utama Garuda Indonesia, menegaskan perlunya memiliki fokus yang jelas dalam setiap kerja sama yang dijalin.

“Kita harus punya fokus ketika melakukan kerja sama. Kami ingin bukan hanya menjadi perusahaan transportasi atau penerbangan yang bisa memberikan manfaat kepada yang lain. Dari alasan itulah berbagai kerja sama kami lakukan, dan sekarang kami yang lebih proaktif,” kata Irfan pada Indonesia Management Summit 2024 di Auditorium Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, Senin (26/8/2024).

BACA JUGA: Kapabilitas Dinamis Indonesia

Irfan juga menekankan pentingnya peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR.

“Sebagai BUMN, kami diwajibkan untuk CSR. Mustinya BUMN bisa terlibat sangat aktif untuk pendidikan, tidak hanya di level dasar seperti SD, SMP, SMA, tetapi juga di universitas,” ujarnya.

Pernyataan ini mencerminkan pandangan bahwa perusahaan tidak hanya bertanggung jawab untuk keuntungan finansial, tetapi juga untuk pengembangan sumber daya manusia yang lebih luas.

Senada dengan Irfan, Oki Ramadhana, Direktur Utama Mandiri Sekuritas dan Komisaris Bursa Efek Indonesia, menyoroti pentingnya pertumbuhan korporasi sebagai bagian dari ekosistem yang lebih besar.

“Bisnis kita bisa tumbuh kalau corporation-nya tumbuh,” ungkap Oki.

Ia memberikan contoh bagaimana perusahaan membutuhkan diversifikasi ke sektor atau industri lain sebagai strategi pertumbuhan. Oki juga mengusulkan agar pemerintah baru lebih berfokus pada pengembangan ekosistem bisnis yang holistik.

“Usulan untuk pemerintahan baru, bagaimana seluruh ekosistem ke depannya harus tumbuh bisnisnya. Itu yang harus menjadi fokus utama,” ujarnya.

BACA JUGA: Kemenkop UKM Ungkap 4 Kunci Utama Dorong Bisnis Inklusif

Pernyataan ini menegaskan bahwa kolaborasi yang kuat dan terencana antara pemerintah dan sektor swasta dapat menjadi pendorong utama dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Dengan pandangan yang selaras, Irfan dan Oki menunjukkan bahwa membangun ekosistem antarlembaga yang sinergis memerlukan komitmen dan fokus dari semua pihak.

Hal ini bukan hanya tentang keuntungan jangka pendek, tetapi tentang bagaimana setiap lembaga, baik swasta maupun pemerintah, dapat berkontribusi pada pertumbuhan yang berkelanjutan.

Di sisi lain, kolaborasi yang efektif antarasektor diharapkan dapat menjadi fondasi yang kuat untuk pembangunan Indonesia yang lebih baik. Pasalnya, setiap pihak memiliki peran dan tanggung jawab yang saling melengkapi.

Dengan memperhatikan relevansi kerja sama dan kontribusi yang lebih besar dari setiap lembaga, Indonesia dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan di masa depan.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS