Gen Y dan Gen Z saat ini menjadi primadona. Namun, jangan sampai melupakan Gen X. Secara kemampuan finansial, kalangan Gen X sudah amat mapan. Kelas ekonomi mereka sudah masuk di kelas B, B+, dan A.
“Kalau kita melihat trennya, Gen X ini loyal kepada brand. Ini disebabkan edukasi mereka terhadap sebuah brand berbeda dengan generasi setelahnya, karena pilihan dan informasi yang tersedia kala itu tidak sebanyak sekarang. Makanya sekarang banyak brand yang menggunakan sentiment nostalgia untuk menggaet kalangan Gen X,” ujar Leonard Nugroho selaku Managing Director-Technology Consulting Lead Accenture Indonesia.
Dalam mencari produk, Gen X akan lihat spesifik produk dan spesifik brand, misal ketika membeli jam tangan dan mobil. Mereka sudah memiliki brand-brand yang lekat dipikiran mereka, sehingga bukan eranya lagi bagi mereka untuk mencoba-coba brand-brand baru.
Berbeda dengan Gen Y yang masih dipusingkan dengan beragam masalah pribadi, kalangan Gen X sudah fokus kepada prioritas utamanya, yakni keluarga. Salah satu yang menjadi fokus dari Gen X ini adalah pendidikan anak dan masalah asuransi kesehatan.
Di satu sisi saat ini mereka sadar akan penting kesehatan, kalau yang wanita ditambah dengan pentingnya produk dan perawatan kecantikan. Kalau bicara prioritas antara kesehatan, pendidikan, atau hobi, semuanya tergantung dalam situasi yang mereka hadapi. “Tapi kalau kita bicara Indonesia, mayoritas dari mereka sangat family oriented. Mereka mempersiapkan untuk anaknya sekaligus juga untuk dirinya,” tambah Leonard.
Selain itu, kalangan Gen X juga mulai fokus pada hobi yang mereka senangi. Hobi mereka ini juga bukan hobi yang sembarangan, meskipun hobi mereka terkesan sama dengan yang lain, namun perlengkapan dan peralatan yang mereka beli kualitasnya bisa jauh lebih tinggi.
Secara tingkat adaptasi teknologi, Gen X berusaha untuk mengejar dan beradaptasi dengan teknologi terbaru. Biasanya mereka akan aktif di Facebook. Pada dasarnya mereka ini sebenarnya melek teknologi. Kalau dari sisi e-commerce, Gen X akan cari spesifik brand atau platform yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Semisal mencari mobil maka mereka akan pergi ke platform jual beli mobil online.
“Bagi brand yang mau mendekati kalangan Gen X, brand harus bisa mengangkitkan sentiment nostalgia kalangan Gen X, karena kembali lagi mereka ini amat loyal kepada brand. Jadi semsial ada brand yang bisa membangun sentiment nostalgia tersebut maka mereka tidak akan berpikir dua kali untuk mencoba produk atau layanan tersebut,” jelasnya.
Editor: Sigit Kurniawan