Torehan inovasi tak hanya terjadi di sektor swasta. Instansi dan kepala pemerintahan pun turut berkompetisi merumuskan rangkaian inovasi, tak terkecuali Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo. Berbekal inovasi kerakyatan dan koperasi yang ia lakukan, Hasto dipilih International Council for Small Business (ICSB) untuk mewakili Asia berbicara di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Keberhasilan meraih penghargaan dalam Natamukti Awards pada kategori pemasaran menjadi jembatan bagi Hasto untuk menyampaikan ide-idenya di forum PBB. Bupati yang juga sempat meraih kemenangan sebagai Kepala Daerah ter-entrepreneurial dari MarkPlus, Inc. bersama Asosiasi Pemerintah Kabupaten se-Indonesia (APKASI) pada 2017 ini berbicara seputar Human Entrepreneurship di Kantor Pusat PBB pada 10-12 Mei 2018.
“Saya bersyukur dan tidak menyangka kemenangan ini bisa menjadi sarana bagi saya untuk mewakili Indonesia dalam menyuarakan ide-ide dan inovasi kerakyatan di forum PBB. Di kesempatan ini, saya juga mendapat banyak inspirasi dari sejumlah tokoh dan para pakar pemerhati small business,” Kata Hasto di Jakarta, Jumat (11/05/2018).
Hasto menilai, nilai-nilai ekonomi kerakyatan diperlukan untuk menjamin sustainabilitas bisnis. “Ini sudah terbukti cocok di Indonesia karena memang diperlukan keberpihakan kaum kapital terhadap rakyat kecil dan proletar,” tutur Hasto.
Human Entrepreneurship sendiri dijelaskan Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM sekaligus President of ICSB Indonesia Hermawan Kartajaya merupakan konsep kewirausahaan yang mengedepankan nilai manusia.
“Selain Bupati Kulonprogo, para pembicara lain juga berbagi pengalaman mereka mengenai keberhasilan perkembangan koorporasi dan bisnis berkat memperlakukan Internal Customer sebagai manusia,” jelas Hermawan.
Hermawan mengatakan, keberangkatan Hasto ke forum internasional ini dapat sekaligus membuktikan bahwa Indonesia tak hanya memiliki Presiden yang berjiwa entrepreneurial, melainkan Kepala Daerah setingkat Kota atau Kabupaten sekalipun.
“Diharapkan ini dapat menginspirasi kepala daerah lain, baik walikota maupun bupati untuk bisa mewakili Indonesia atau Asia tahun depan,” tutur Hermawan.