Penyaluran KUR BRI Cawu I 2024 Capai Rp 59,96 T

marketeers article
Ilustrasi KUR. (FOTO: BRI)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus mengakselerasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia. Sepanjang Januari hingga April 2024, BRI berhasil menyalurkan KUR senilai Rp 59,96 triliun kepada 1,2 juta debitur.

Supari, Direktur Bisnis Mikro BRI mengatakan, pencapaian di caturwulan (cawu) I tahun 2024 tersebut setara 36% dari target penyaluran KUR yang dibreakdown oleh pemerintah kepada BRI di tahun 2024 yakni sebesar Rp 165 triliun.

“Secara umum, strategi bisnis mikro BRI di tahun 2024 akan fokus pada pemberdayaan berada di depan pembiayaan. BRI sebagai bank yang berkomitmen kepada UMKM telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi, hingga interkoneksi,” kata Supari dikutip dari website BRI, Rabu (29/5/2024).

BACA JUGA: Dorong Penyaluran KUR, BCA Berkolaborasi dengan Jamkrindo

Karenanya, BRI akan terus menjalankan strategi yang telah dilaksanakan selama ini guna mendorong penyaluran KUR.

Strategi KUR BRI tersebut dilakukan melalui konsep revitalisasi tenaga pemasar mikro yang merupakan financial advisor dengan konsep penguasaan ekosistem suatu wilayah.

Ini akan menjadi tulang punggung pelaksanaan program-program pemberdayaan yang digagas BRI, seperti Desa BRILiaN, Klasterkuhidupku, Figur Inspiratif Lokal (FIL), dan LinkUMKM (platform pemberdayaan online).

BACA JUGA: Prospek Bank BRI Tahun 2024 Dianggap Masih Sangat Meyakinkan

“Melalui berbagai program pemberdayaan tersebut, kami berupaya memberikan one stop solution kepada pelaku usaha mikro, tidak hanya bidang keuangan, tetapi juga non-keuangan sesuai dengan kebutuhan pelaku UMKM,” lanjut Supari.

Perusahaan bersama pemerintah pun memiliki komitmen untuk mendorong para nasabah KUR BRI naik kelas. Atas dasar tersebut, pemerintah memberlakukan aturan masa maksimal penerimaan KUR hingga penyesuaian bunga KUR.

“Dilakukan penyesuaian sehingga orang jangan nyaman KUR terus, tapi naik kelas. Siklusnya tidak boleh terus-terusan dan bunganya juga semakin naik mendekati komersial. Setelah itu didorong untuk percepatan graduasi,” ujarnya.

Dengan strategi itu, UMKM di Indonesia bisa terus tumbuha dan mampu tampil sebagai badan usaha yang tangguh dalam menghadapi dinamika seiringi dengan pertumbuhan usaha.

Related

award
SPSAwArDS