Penyebab dan Dampak Bekas Jerawat, Ini Solusi Perawatannya

marketeers article
Sumber: 123RF

Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki tingkat prevalensi jerawat yang cukup tinggi, dan termasuk ke dalam tiga besar masalah kulit yang dihadapi masyarakat Indonesia setelah hiperpigmentasi dan aging. Permasalahan ini sering kali dipengaruhi oleh tren pola makan karena tingginya konsumsi junk food.

Jerawat akan menjadi parah ketika tidak ditangani dengan baik dan menimbulkan bekas jerawat atau bopeng. Pada akhirnya, hal ini akan memengaruhi kualitas hidup penderitanya. 

Salah satunya adalah menurunnya kepercayaan diri. Dalam acara tahunan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit & Kelamin Indonesia 2023, PT Regenesis Indonesia mendatangkan Dr Wichai Hongcharu dari Thailand. 

Wichai membahas pengalaman dan penelitiannya terkait kasus bekas jerawat atau acne scar.

BACA JUGA: Rebranding, ERHA Hadirkan Acne Center untuk Perawatan Kulit Jerawat

Acne Scar

Bekas jerawat atau dalam istilah medis disebut dengan skar akne atrofi (atrophic acne scar) adalah kelainan kulit yang terjadi ketika jerawat menyebabkan luka di kulit. Sel kulit yang tidak mampu memproduksi kolagen yang cukup untuk mengisi area yang rusak akibat jerawat akan menyebabkan terjadinya indentasi atau cekungan di kulit.

Diketahui, ada berbagai perawatan dalam mengatasi bekas jerawat. Mulai dari mikrodermabrasi, chemical peeling, skin needling (roller), laser, filler kulit, punch excision, dan dermabrasi.

“Hampir semua perawatan tersebut bekerja dengan cara mengikis kulit luar secara bertahap hingga cekungan bekas jerawat berkurang. Sementara itu, filler bertujuan untuk mengisi cekungan bopeng yang sifatnya hanya sementara,” kata dr Hellen, Marketing Manager Sofwave.

BACA JUGA: 3 Kandungan Skincare untuk Solusi Wajah Cerah dan Awet Muda

Sementara itu, Dr Wichai Hongcharu yang juga merupakan Kepala Unit Dermatologi di Rumah Sakit St. Louis Thailand mengatakan teknologi kedokteran saat ini makin maju. Alat-alat medis yang bisa menghilangkan bopeng bekas jerawat pun mulai muncul, salah satunya dengan menggunakan energi ultrasound (SUPERB).

Alat ini mengubah gelombang ultrasound menjadi panas yang dihantarkan ke lapisan dermis, tanpa melukai kulit bagian luar. Panas yang dihantarkan kemudian memicu terbentuknya kolagen baru yang lebih sehat dan tebal, sehingga bopeng diperbaiki dari bagian dalam.

Fungsi lain dari energi ultrasound adalah mengencangkan kulit dan mengangkat kulit yang sudah kendor. Bisa dibilang, tiga fungsi sekaligus dalam satu kali perawatan. 

Perbaikan bopeng ini bersifat menetap dan tidak memerlukan waktu pemulihan. Namun, perawatannya mungkin perlu diulang beberapa kali, tergantung kondisi keparahan bopeng bekas jerawat tersebut.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS