Belakangan ini, teknologi artificial intelligence (AI) makin marak digunakan oleh para pelaku usaha, mulai dari bisnis besar hingga usaha mikro, kecil dan menengah (UKM). Di Indonesia, lanskap bisnis untuk teknologi AI dapat dilihat dari makin banyaknya pelaku usaha yang menyisipkan teknologi dalam proses bisnisnya.
Berdasarkan data dari Kata.ai, startup pengembang layanan conversational AI terintegrasi, sebanyak 65% bisnis di Indonesia sudah memiliki animo untuk mengadopsi teknologi AI. Adopsi AI dalam alur bisnis ternyata cukup luas, tidak hanya dapat digunakan untuk memanjakan end user, tetapi juga bisa diterapkan dalam proses back office.
Salah satu teknologi AI yang sering digunakan dalam bisnis adalah Chatterbot atau Chatbot. Chatbot merupakan sebuah program berbasis AI yang dapat difungsikan untuk mensimulasikan percakapan layaknya manusia dan berperan sebagai customer service.
“Saat ini, 60% masyarakat Indonesia memiliki demand untuk berhubungan melalui chat. Hal ini dapat dilihat dari kebiasaan mereka yang selalu memeriksa notifikasi chat dari beragam aplikasi. Sehingga, dibutuhkan sebuah teknologi AI yang dapat membantu para pelaku bisnis menjalin hubungan dengan konsumen melalui komunikasi berbentuk teks atau chat. Dengan menggunakan chatbot, pelaku bisnis dapat mengelola pesan baik dari WhatsApp, Instagram, atau aplikasi berbasis pesan lainnya,” kata Irzan Raditya, CEO & Co-Founder Kata.ai dalam keterangannya kepada Marketeers.
Chatbot membantu bisnis memenuhi kebutuhan konsumen dengan menghadirkan layanan cepat yang tersedia selama 24 jam. Dengan kemajuan teknologi serta perkembangan machine learning, kemampuan conversation dengan AI yang dihadirkan oleh chatbot makin mendekati conversation dengan manusia.
Penggunaan chatbot pada bisnis memberikan beragam keuntungan. Teknologi ini mampu mendongkrak profitabilitas melalui tiga pendekatan yang mencakup awareness, sales dan marketing.
Keuntungan lain dalam penggunaan chatbot adalah meningkatkan customer experience. Selain itu, penggunaan chatbot di berbagai saluran digital atau aplikasi memungkinkan bisnis untuk mengumpulkan lebih banyak informasi atau data dari calon konsumen yang penasaran atau tertarik dengan produk yang ditawarkan.
Dengan begitu, chatbot juga dapat berperan sebagai lead generation yang menghasilkan konversi dari tiap calon konsumen di berbagai saluran digital.
“Chatbot AI bisa membantu meringankan pekerjaan dengan menjawab pertanyaan dasar mengenai produk atau pertanyaan-pertanyaan repetitif. Di ranah bisnis FMCG, AI bisa membantu menurunkan cost hingga 70% tanpa mengesampingkan kenyamanan dan kepuasan konsumen terhadap layanan bisnis yang diberikan. Teknologi ini sebuah win-win solution bagi pemilik usaha dan juga konsumen,” tutur Irzan.
Editor: Ranto Rajagukguk
