Konten visual kini berperan strategis. Bukan sekadar pemanis sebuah brand, desain visual yang apik mampu meningkatkan equitas merek dari perusahaan. Lebih dari itu, desain visual berperan dalam mendukung pertumbuhan perusahaan.
Dilansir dari inc.com, Social Media Examiner mengatakan bahwa setidaknya 85% pemasar saat ini menggunakan konten visual. Artinya konten visual dewasa ini tidak lagi dipandang sebelah mata. Sayangnya, banyak pemasar yang masih berjuang untuk menciptakan internal buy-in sebagai upaya pemasaran konten visual perusahaan.
Untuk meyakinkan sebuah perusahaan, laporan yang dibuat oleh McKinsey & Company pada 2018 berikut ini bisa dijadikan penjelasan.
Mengukur Kinerja Desain
McKinsey & Company telah mempelajari desain dari 300 perusahaan publik di dunia selama lima tahun. Perusahaan yang dijadikan ‘bahan percobaan’ ini datang dari tiga industri yang berbeda. Setelah mengumpulkan data, Mckinsey lanjut mengembangkan McKinsey Design Index (MDI).
Model ini gunanya untuk mengukur kualitas dan kekuatan desain produk dan layanan masing-masing perusahaan. Indeks ini mengukur kinerja desain perusahaan atas empat matriks: kepemimpinan analisis, pengalaman pengguna, bakat lintas fungsi, dan literasi berkelanjutan. Selanjutnya, Anda dapat membandingkan pendapatan perusahaan yang datang dari kinerja desain.
Kualitas di atas Kuantitas
Memperbanyak konten visual seperti video, infografis, dan visualisasi data lainnya tak selalu akan membuat orang bertahan lama di kanal yang Anda miliki. Selain itu, memperbanyak konten visual tanpa memikirkan isinya sama saja dengan membuang-buang waktu. Hanya konten berkualitas yang akan menangkap dan mempertahankan perhatian audiens.
Desain sebagai prioritas utama untuk kepemimpinan
Dalam laporannya, McKinsey membuat kesimpulan bahwa perusahaan berkinerja terbaik cenderung mengutamakan desain. Terlebih lagi, desain adalah prioritas bagi eksekutif dan pemimpin tingkat atas mereka.
Perusahaan yang berada di peringkat teratas untuk kinerja desain meraih pertumbuhan pendapatan tahunan 10% dibandingkan dengan pertumbuhan rata-rata 3%-6%. Perusahaan yang mengadopsi Metode Visual-First tidak hanya menghasilkan desain yang lebih menarik, tetapi juga membukukan pertumbuhan bisnis.
Editor: Eko Adiwaluyo