PT Semen Indonesia (Persero) Tbk secara berkesinambungan menggelar kegiatan yang ditunjukan untuk pekerja konstruksi. Perusahaan semen ini menempatkan tenaga konstruksi sebagai mitra utama. Selain itu, sebagai salah satu strategi untuk mempertahankan market share dengan menjaga loyalitas pekerja konstruksi yang biasanya menjadi rujukan dalam memilih semen.
“Mereka adalah pengguna langsung semen (end user), sehingga sangat menentukan kinerja penjualan perseroan. Pekerja konstruksi memainkan peran sebagai pemberi pengaruh bagi pengguna jasa dalam berbelanja produk,” ujar Kepala Biro Pelayanan Pelanggan Semen Indonesia Gathut Wicaksono di Gresik, Rabu (12/8/2015).
Salah satu yang dilakukan Semen Indonesia adalah mengadakan kegiatan pelatihan dan sertifikasi tukang 2015 untuk wilayah Gresik dan Sidoarjo. Acara ini digelar selama tiga hari, mulai tanggal 11-13 Agustus 2015 di Gresik dengan diikuti oleh 100 peserta.
Gathut mengatakan, pelatihan dan sertifikasi tenaga konstruksi digelar sebagai bentuk wujud kepedulian Semen Indonesia dalam meningkatkan keahlian dan kapasitas tenaga konstruksi. Sehingga, mereka mampu bersaing di tingkat yang lebih tinggi. Selain itu, upaya merangkul SDM bidang konstruksi ini menjadi langkah penting perusahaan dalam menyiapkan tenaga konstruksi sesuai standar dalam rangka menghadapi kedatangan Masyarakat Ekonomi ASEAN.
”Begitu pentingnya sertfikat ini karena ke depan setiap proyek yang dikerjakan mewajibkan tenaga konstruksi memiliki sertifikat. Nantinya, dengan bekal pelatihan dan sertifikasi ini kami berharap peningkatan dari mereka. Misalnya, yang semula hanya tenaga konstruksi biasa bisa menjadi mandor ataupun kontraktor suatu bangunan, baik itu proyek milik pemerintah maupun swasta,” kata Gathut.
Hingga 2015 total tenaga konstruksi yang dibina Semen Indonesia mencapai 11.342 orang dari berbagai daerah di Jawa, Kalimantan, dan Bali. Lebih dari 5.500 tukang di antaranya telah tersertifikasi. “Hingga akhir 2015, kami menargetkan 6.000 tenaga konstruksi bersertifikasi,” tambahnya.
Dalam pelatihan pekerja konstruksi ini, perusahaan menggandeng Dinas Pekerjaan Umum (PU) Jawa Timur dan Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas). Selain itu, Semen Indonesia bekerjasama dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) dalam pemberian sertifikasi. Sertifikasi tersebut meliputi uji teori, praktik, dan wawancara.