Tak banyak para pelaku bisnis berani memilih industri hiburan, khususnya permainan. Namun berbeda dengan Soegandi, Business Owner Family Entertainment Center Amazone and Playtopia.
Ia mengungkap diferensiasi yang kerap dipaparkan oleh Hermawan Kartajaya telah menginspirasi sekaligus memotivasi dalam membangun Amazon di tahun 2003 silam. Diferensiasi ia wujudkan pada konsep yang diterapkan dan lokasi yang dipilih.
“Kami melihat faktor pengalaman anak dalam bermain menjadi penting. Oleh sebab itu kami membuat satu konsep bertema dengan lokasi yang lebih luas dari yang lain. Dengan begitu anak-anak tak hanya bermain dengan mesin, namun bisa berlari dan mendapatkan pengalaman di Amazone maupun Playtopia,” ujar Soegandi pada acara Marketeers Goes To Mall, Kamis, (02/12/2021).
Dengan memilih hadir di shopping center, menurutnya berbeda dengan 10 tahun lalu. Dimana masyarakat ingin menemukan sesuatu yang baru dan yang menyenangkan. Ia menambahkan sudah saatnya shopping center perlu untuk beralih menjadi leisure and recreation center.
“Hal tersebut pola yang berbeda. Sebagai peritel, kami ingin selalu mencoba menjawab melalui hadirnya pengalaman bermain yang tidak bisa digantikan dengan permainan online. Aktivitas fisik terutama di playground mampu membuat anak-anak menjadi lebih berani, aktif dan percaya diri. Karena permainan yang baik adalah permainan yang bisa menciptakan latihan untuk memaksimalkan sensor motorik anak,” tegas Soegandi.
Namun perkembangan teknologi digital, terutama hal-hal yang berbau online tak dapat dipungkiri. Oleh sebab itu, ia menegaskan bahwa sedang mempersiapkan satu sistem untuk menjalin kolaborasi dengan tenant-tenant yang ada di shopping center.
“Dengan sistem ini, diharapkan nantinya kami bisa saling bekerjasama dan bangkit bersama di dalam shopping center,” tutup Soegandi.
Editor: Eko Adiwaluyo
