Sektor pariwisata Indonesia dinilai potensial untuk menjadi kunci dan solusi dalam menghadapi dampak ekonomi akibat perang dagang yang memanas antara Amerika Serikat dan China. Staf Ahli Menteri PPN Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan Amalia Adininggar Widya mengatakan, di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu, sektor pariwisata dapat menjadi kunci pertumbuhan ekonomi suatu negara. Seperti apa?
Amelia menjelaskan, salah satu jalan pintas yang bisa digunakan untuk menyelamatkan devisa negara adalah melalui sektor pariwisata.
“Analisis sementara menunjukkan industri pariwisata tidak terpengaruh oleh perang dagang. Meski sedang terjadi perang dagang, orang-orang tetap berwisata,” kata Amalia di Jakarta, Kamis (27/06/2019).
Namun, ia mengatakan, yang perlu menjadi perhatian pemerintah dan stakeholder bukan seberapa banyak jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia, melainkan seberapa besar uang yang masuk di sektor ini.
“Yang penting seberapa besar dana yang dihabiskan oleh wisatawan yang datang ke Indonesia, dan ini lah yang berdampak pada peningkatan produk domestik bruto (PDB),” terang Amalia.
Lebih lanjut, Thamrin Bachri Tenaga Ahli Bidang Tourism juga menegaskan dampak langsung sektor pariwisata terhadap lapangan pekerjaan.
Ia membeberkan hasil penelitian UNWTO dan The International Labour Organization (ILO), berjudul Measuring Employment in the Tourism Industries tahun 2014 yang menunjukkan, ketika ada 30 turis yang berkunjung ke suatu tempat, maka akan tercipta satu pekerjaan baru.
Di sisi lain, Ketua Bidang Pembinaan Hotel PHRI Sutrisno menilai, pemerintah juga mesti memelihara iklim investasi.
Dari sudut pandangnya sebagai pebisnis, Sutrisno berharap akan ada kebijakan yang mempermudah perizinan, memberikan kepastian hukum, sistem perpajakan yang lebih jelas, dan pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia.
Editor: Sigit Kurniawan