Perbedaan Botox dan Filler Menurut Ahli Bedah Plastik

marketeers article
Ilustrasi botox dan filler (Foto: 123rf)

Botox dan filler menjadi pilihan perawatan yang sangat populer sejak tahun 2015, sebagaimana dilaporkan American Society of Plastic Surgeons (ASPS). Keduanya merupakan metode yang efektif untuk memperbaiki tanda-tanda penuaan. 

Keduanya sama-sama bisa memperbaiki kondisi dan struktur kulit tanpa memerlukan prosedur pembedahan. Baik filler maupun botox, itu juga sama-sama disuntikkan ke wajah menggunakan jarum. 

Meski memiliki sejumlah kesamaan, kedua jenis treatment itu pada dasarnya berbeda. Karena itulah, Anda perlu mengetahui perbedaannya sebelum memutuskan treatment agar mendapat hasul yang lebih maksimal.

BACA JUGA: Mengenal Acid Mantle dan Cara Optimal Menjaganya

Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekontruksi dan Estetik, Qori Haly, menjelaskan perbedaan antara filler dan botox. Ia mengatakan bahwa botox dilakukan untuk menghilangkan kerutan dan garis halus di wajah menggunakan toksin kuman.

“Toksin kuman itu berasal dari Clostridium botulinum,” katanya.

Lebih lanjut, Qori menjelaskan bahwa dalam tindakan botox, Clostridium botulinum disuntikkan ke area wajah tertentu untuk melumpuhkan otot. Adapun area wajah yang disuntik itu ditandai dengan kondisi kerutan, seperti garis-garis halus.

“Jadi, botox itu bertujuan untuk mengurangi kerutan di wajah,” jelas Qori.

BACA JUGA: Mengenal Penyebab Jerawat Berdasarkan Letaknya di Wajah

Sedangkan, filler mengurangi tanda penuaan dengan menambah volume di bagian kulit tertentu yang bertekstur cekung. Qori mencontohkan, cekungan yang bisa disuntukkan filler, antara lain garis di bawah mata dan bekas jerawat bopeng.

“Misalnya, ada cekungan seperti kayak garis di bawah mata, itu bisa pakai filler. Atau ada bekas jerawat yang cekung,” paparnya.

Untuk filler, kata Qori, jenis kandungan yang disuntikan ke kulit juga beragam. Misalnya, untuk daerah wajah yang bertulang seperti dagu dan pipi, maka menggunakan kalsium oksalat karena sifatnya tahan lama.

Sedangkan, untuk mengisi garis-garis halus, bisa menggunakan filler dengan kandungan asam hialuronat. Kandungan tersebut akan cepat diserap kulit dan mengisi garis-garis itu selama 4-6 bulan.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS