Perbedaan Kisah Jeongnyeon: The Star Is Born Versi Drama dan Webtoon
Jeongnyeon: The Star Is Born telah menayangkan episode terakhirnya pada Minggu (17/11/2024). Terlepas dari ratingnya yang tinggi, episode itu menuai reaksi beragam dari penonton, terutama penggemar setia webtoon aslinya.
Salah satu sorotan utama adalah perbedaan signifikan pada akhir cerita antara versi drama dan webtoon. Sebagaimana diberitakan The Korea Times, kisah Jeong Nyeon di versi drama berakhir dengan suram, berbeda jauh dari versi webtoon yang lebih optimistis.
Di versi drama, Perusahaan Opera Nasional Maeran, yang menjadi tempat Jeong Nyeon dan teman-temannya mengembangkan seni, dibubarkan. Tempat tinggal mereka bahkan juga dijual dan dialihfungsikan menjadi yojeong atau tempat hiburan kelas atas.
Hal itu membuat Jeong Nyeon meninggalkan dunia opera untuk menjadi aktris teater tradisional di ruang terbuka. Sementara Ju Ran, yang sebelumnya memiliki hubungan emosional dengan Jeong Nyeon, dipaksa menikah demi membantu keluarganya.
BACA JUGA: Stray Kids Bakal Punya ‘Adik’, Siap Debut Tahun 2025
Akhir yang demikian dinilai menghapus banyak elemen perjuangan dan perkembangan karakter perempuan yang menjadi inti cerita webtoon. Di karya aslinya, kisah Jeong Nyeon dinarasikan memberikan akhir yang lebih optimistis.
Setelah menolak perjodohan, Bu Yong, penulis drama sekaligus cinta pertama Jeong Nyeon, kembali bersatu dengannya. Bersama-sama, mereka pun memimpin kebangkitan opera wanita sekaligus memperjuangkan seni di tengah tantangan zaman.
Webtoon juga menampilkan elemen feminisme yang kuat melalui karakter Bu Yong dan Mr. Go, yang dihilangkan dalam adaptasi drama. Padahal, Bu Yong sendiri memainkan peran sentral dalam karya aslinya.
BACA JUGA: Penjelasan Ending From Season 3, Akankah Kisahnya Berlanjut?
Begitu pun dengan Mr. Go, seorang wanita yang melawan norma gender dengan berpakaian seperti pria. Karakternya ini juga yang mengajarkan Jeong Nyeon untuk memerankan karakter laki-laki di panggung opera.
Tak sedikit penggemar webtoon yang menyebut akhir drama Jeongnyeon: The Star Is Born sebagai ‘pengkhianatan terhadap karya asli.’ Mereka merasa bahwa adaptasi ini seharusnya menghormati inti cerita yang menjadi daya tarik utama webtoon.
Lantas, bagaimana menurut Anda: apakah akhir versi webtoon lebih baik ketimbang adaptasi dramanya?