Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dinilai memiliki nilai ketahanan bisnis yang lebih kuat dibandingkan dengan elemen bisnis lain. Sifatnya yang bisa menjangkau semua kalangan membut UKM menjadi satu-satunya elemen ekonomi yang dapat bertahan di berbagai perubahan dan kondisi.
Namun para pelaku UKM di satu sisi memiliki permasalahan lain, yakni faktor rasa percaya diri. Masih banyak pelaku usaha UKM yang malu-malu dalam memperkenalkan usaha mereka. Padahal sebagai wirausaha hal malu-malu tersebut harus dihapuskan.
“Menjadi wirausaha harus percaya diri. Buatlah pola pikir bahwa Anda merupakan wirausaha yang sukses. Jangan menyecilkan diri sendiri,” ujar Kaesang Pangarep, Founder PT Hebat pada acara BRIlianpreneur di Jakarta, Jumat (20/12).
Banyak orang saat ini membangun usaha mereka sendiri. Padahal 90% kebanyakan wirausaha mengalami kegagalan. Sehingga pekerjaan wirausaha adalah pekerjaan yang memiliki tingkat risiko yang tinggi. Oleh sebabnya, rasa percaya diri menjadi salah satu syarat wajib dalam menjadi seorang wirausaha.
Hal ini juga diamini oleh Billy Boen selaku Founder dan CEO Young On Top. Rasa percaya diri menjadi syarat mutlak. Sebab, banyak investor ketika akan menanamkan modalnya, mereka akan mempertimbangkan faktor founder sebagai faktor utama.
“Sebagai Founder atau pemilik, Anda harus bisa lead by example. Investor melihat itu. Seberapa passionate si founder terhadap bisnis yang ia jalankan,” tambah Billy.
Kaesang juga menilai bahwa wirausaha selain percaya diri harus berani berinovasi. Baik dalam produk ataupun layanan. Ia mencontohkan bahwa bisnis Sang Pisang miliknya awalnya hanya pisang nugget biasa, namun sekarang ia meluncurkan pisang dalam varian minuman.
“Bisnis dan produk bisa berubah. Tapi semangat harus tetap sama,” tutup Kaesang.
Editor: Eko Adiwaluyo
