Pemerintah Daerah Trenggalek terus berusaha untuk memajukan UMKM di daerahnya. Saat ini Trenggalek tengah berfokus kepada pemerdayaan perempuan dan anak muda untuk mulai melakukan usaha yang nantinya tidak hanya memajukan UMKM tetapi juga meningkatkan perekonomian di Trenggalek.
Ditemui saat acara Welcoming Dinner Penghargaan Natamukti 2019, Bupati Trenggalek M. Nur Arifin mengatakan harapannya akan UMKM di Trenggalek dapat digerakkan oleh anak muda. Anak muda dianggap memiliki peranan penting dalam memotong rantai kemiskinan.
“Harapan ke depan sebenarnya kita ingin banyak UMKM yang bisa dikelola oleh anak muda. Karena teorinya anak muda yang berdaya itu bisa memotong rantai kemiskinan. Karena di Trenggalek sendiri kita masih berjuang dengankemiskinan” jelas Bupati Trenggalek yang akrab disapa Mas Ipin ini.
Selain anak muda, Mas Ipin juga mengatakan jika ia ingin melibatkan lebih banyak perempuan untuk mendorong kemajuan UMKM di Trenggalek. Selama ini, perempuan masih saja memiliki banyak hambatan dalam memulai usaha, entah itu dari keluarga ataupun kewajibannya sebagai seorang ibu. Padahal, menurut Mas Ipin, perempuan merupakan elemen terpenting untuk memperkuat struktur ekonomi, terutama di daerah.
“Terus yang kedua saya pingin melibatkan banyak lagi perempuan. Kenapa karena kalau perempuan posisinya bisa sejajar dalam ekonomi, saya percaya struktur ekonomi kami akan semakin kuat,” lanjut Mas Ipin.
Pemerintah Daerah Trenggalek pun saat ini sedang berusaha untuk mempermudah perempuan memulai usaha sendiri, salah satunya dengan meluncurkan program Akademi Perempuan. Mas Ipin menjelaskan program ini nantinya akan memiliki tiga bagian, yaitu dari kepemimpinan, ekonomi atau entrepreneurship, dan pendidikan keluarga. Entrepreneurship ini nantinya akan berfokus pada pemberian mentor bagi perempuan, terutama ibu rumah tangga, untuk memulai bisnis yang dapat dikerjakan di rumah.
Pemerintah Trenggalek pun juga sedang menyiapkan women empower fam, yaitu rekening abadi yang dikhususkan untuk pemerdayaan perempuan. Mas Ipin mengatakan jika nantinya program ini bisa dijalankan melalui kerja sama dengan social enterprise, melalui bagi hasil dari cash flow yang dimiliki oleh perusahaan.
“Nantinya, jika laki-laki sudah terlibat (dalam UMKM), perempuan juga sudah terlibat, anak muda sudah terlibat, struktur ekonomi akan semakin kuat, rantai kemiskinan pun bisa terpotong,” ungkap Mas Ipin.
Editor: Sigit Kurniawan