Perempuan Makin Aktif dalam Proses Negosiasi Gaji

marketeers article
Perempuan Semakin Aktif dalam Proses Negosiasi Gaji. (123rf.com)

Dewasa ini, perempuan makin aktif dalam proses negosiasi gaji. Persepsi yang menyatakan bahwa perempuan enggan untuk menegosiasikan gaji yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki kini kini tidak sepenuhnya benar. 

Sebuah studi terbaru menyoroti perubahan dalam perilaku perempuan terkait dengan negosiasi gaji. Dilansir dari Harvard Business Review, para peneliti melakukan penelusuran terhadap partisipasi laki-laki dan perempuan dalam proses negosiasi gaji, khususnya di kalangan lulusan program Master of Business Administration (MBA).

Hasilnya mengejutkan, yang mana lebih banyak perempuan yang aktif dalam menawar gaji mereka pada pekerjaan pertama, daripada yang diperkirakan sebelumnya. Berdasarkan data survei dari universitas manajemen karier, sekitar 54% perempuan dan 44% laki-laki dari peserta MBA telah mencoba untuk menawarkan penawaran yang lebih baik.

BACA JUGA: Tawarkan Gaji Rp 18 Juta, Kenali Syarat dan Cara Daftar Kerja di Jepang

Pola serupa juga terlihat dari survei alumni program, yang mana lebih banyak perempuan yang melaporkan meminta gaji lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Perubahan ini tidak hanya mencerminkan pergeseran perilaku di kalangan lulusan program MBA, tetapi juga di tempat kerja secara umum.

Dalam beberapa dekade terakhir, perbedaan dalam tingkat negosiasi gaji antara laki-laki dan perempuan mulai menipis, bahkan pada beberapa titik, perempuan melampaui laki-laki. Meskipun demikian, stereotipe yang menyatakan bahwa perempuan masih enggan untuk menegosiasikan gaji dapat memiliki dampak yang luas. 

Hal ini terutama terlihat dalam dukungan terhadap undang-undang yang bertujuan untuk mencapai kesetaraan upah, yang mana stereotipe negatif terhadap negosiasi perempuan dapat meredam upaya tersebut.

“Stereotipe positif tentang negosiator laki-laki sering kali melegitimasi keberhasilan mereka, sementara stereotipe negatif terhadap negosiator perempuan memperkuat persepsi bahwa kesulitan mereka adalah hal yang pantas terjadi,” demikian kata para peneliti, dikutip dari Harvard Business Review.

BACA JUGA: Sambut Bulan Ramadan 2024, J99 Corp Optimalkan Fitur Ruang Ngaji

Hal ini menunjukkan bahwa perubahan pandangan masyarakat terhadap peran perempuan dalam negosiasi sangat penting untuk mencapai kesetaraan upah yang diinginkan. Negosiasi gaji adalah proses saat seorang karyawan dan atasannya berinteraksi untuk mencapai kesepakatan mengenai kompensasi finansial yang adil untuk pekerjaan yang dilakukan. 

Tujuannya, adalah untuk mencapai titik tengah yang mana kedua belah pihak merasa puas dengan nilai yang disepakati. Negosiasi gaji melibatkan diskusi tentang berbagai faktor, termasuk pengalaman, keterampilan, tanggung jawab pekerjaan, serta kondisi ekonomi dan industri saat ini. 

Dengan mempersiapkan diri dengan informasi yang tepat dan menggunakan keterampilan komunikasi yang efektif, kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan yang memuaskan.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related