Indonesia memiliki cukup banyak tokoh perempuan tangguh yang berdaya sejak jaman penjajahan hingga era modern seperti saat ini. Presiden Soekarno pernah menyerukan istilah Jasmerah yang berarti Jangan sekali-sekali melupakan sejarah.
Istilah tersebut mengajak untuk selalu bisa belajar dari sejarah. Salah satu pahlawan perempuan Indonesia yang menginspirasi banyak generasi muda saat ini adalah Raden Ajeng Kartini.
Beliau adalah sosok perempuan tangguh, cerdas, dan mampu memimpin perubahan pada masanya. Teladan Kartini banyak dijadikan contoh dan pembelajaran bagi generasi penerus bangsa melalui perayaan Hari Kartini.
Dengan perkembangan zaman di era digitalisasi dan teknologi, teladan Kartini masih tetap relevan untuk dijadikan inspirasi bagi perempuan muda yang berdaya. Marketeers telah merangkum lima sifat teladan Kartini yang dapat Anda jadikan panutan. Simak pembahasannya di bawah ini, ya!
1. Senang Membaca dan Belajar Hal Baru
Semasa hidupnya, RA Kartini menghabiskan sebagian besar waktunya untuk membaca dan menambah wawasan yang dimiliki. Ia membaca banyak buku ketika putus sekolah karena harus melakukan budaya pingit.
Dengan kemampuan Bahasa Belanda yang didapatkan dari Europese Lagere School (ELS), ia mampu membaca buku, majalah, dan koran Eropa. Dengan begitu, ia dapat membangun pola pikir yang jauh lebih dewasa dan luas dibandingkan anak seumurannya.
2. Berani Bermimpi dan Optimistis
Berbekal wawasan yang dimiliki, Kartini berani bermimpi untuk dapat meruntuhkan berbagai stigma yang membatasi gerak perempuan. Ia memiliki optimisme bahwa yang diusahakan dan diupayakan akan membuahkan hasil suatu saat nanti.
Ia selalu bermimpi untuk menjadi guru dan mengajak murid-muridnya untuk dapat menempuh pendidikan tinggi. Semangat dan perjuangan Kartini ini berhasil menarik perhatian orang-orang Belanda, namun hal tersebut dihentikan oleh keluarganya yang masih terikat tradisi dan stigma.
BACA JUGA: Intip 7 Inspirasi Kebaya untuk Rayakan Hari Kartini ala Maudy Ayunda
3. Sederhana dan Berjiwa Sosial
RA Kartini adalah keturunan ningrat di daerah Jepara. Ia memiliki status sosial yang tinggi dan seharusnya semua orang memanggil dirinya dengan panggilan kehormatan.
Namun, dalam kehidupan sosialnya, Kartini adalah perempuan yang sederhana dan berjiwa sosial. Ia melepaskan berbagai atribut kehormatannya untuk menghapus berbagai status sosial yang mengikat.
Dalam kehidupan sehari-hari, ia bahkan sangat peduli dengan kaumnya untuk bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Ia bersama adiknya pun mendirikan sekolah anak-anak perempuan di Kabupaten Jepara.
Kesederhanaan dan jiwa sosial yang ia miliki ini sangat patut untuk diteladani.
4. Pantang Menyerah
Ketika Kartini melihat nasib kaum perempuan yang terkungkung dan tidak mendapatkan fasilitas pendidikan yang selayaknya, Kartini selalu berusaha keras untuk dapat menghapuskan berbagai hambatan dan batasan yang mengikat kaum perempuan masa itu. Untuk mewujudkan itu, Kartini tidak pernah pantang menyerah untuk dapat menyuarakan hak-hak kaum perempuan, baik melalui tindakan dan juga tulisan.
Kartini juga memperjuangkan tujuan mulia ini melalui hasil tulisannya yang penuh semangat dan optimisme. Ia ingin mengatakan pada dunia bahwa perempuan punya hak untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, belajar, dan mengejar cita-cita setinggi-tingginya, tidak hanya sekadar mengurus urusan domestik rumah tangga.
Ia ingin menunjukkan bahwa perempuan juga punya kesempatan dan mampu melakukan hal luar biasa untuk dunia.
BACA JUGA: Rayakan Hari Kartini, Dusdusan.com Terbitkan 21 Inspirasi Kartini
5. Santun dan Hormat
Dengan ilmu pengetahuan dan pemikiran yang jauh di atas rata-rata, ia tetap memiliki sopan santun dan rasa hormat yang tinggi pada orang tuanya. Sifat teladan yang satu ini wajib diteladani oleh setiap generasi muda.
Dengan status sosial yang dimiliki, ia tetap berkata santun dan penuh hormat kepada orang yang lebih tua. Ketika mimpi yang dimiliki ditolak dan harus menikah, ia tetap mengomunikasikan semua pemikirannya dengan kata-kata yang santun tanpa mengurangi rasa hormatnya kepada orang tua.
Sifat teladan ini menjadikan dirinya dicintai oleh banyak orang, bahkan orang Belanda saat itu.
Demikianlah lima sifat teladan Kartini yang dapat kita teladani dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun RA Kartini adalah bagian dari sejarah, namun perwujudan, nilai, dan pemikiran yang ia miliki pada masa itu masih tetap hidup, tumbuh, dan terus berkembang hingga saat ini.
Perempuan muda Indonesia adalah generasi penerus bangsa yang harus dapat belajar dari sejarah dan mengamalkan ilmu dari para pahlawan.
Editor: Ranto Rajagukguk