Peranan perempuan dalam dunia kerja tidak bisa dipandang sebelah mata. Banyak pemimpin perempuan yang mampu membuktikan prestasi mereka sebagai pemimpin dalam dunia kerja yang disebut-sebut keras oleh banyak orang. Untuk dapat membuktikan eksistensi perempuan di dunia kerja, perlu berbagai upaya yang harus mereka perjuangkan. Untuk bisa belajar dari perempuan hebat tersebut, Jakarta Marketing Week mempersembahkan sharing session Women Hour: Marketing on High Heels di Jakarta, hari ini, Senin (11/5/2015).
Dalam sesi ini, hadir beberapa pemimpin perempuan yang mewakili beberapa industri, yaitu Head of Wealth Management & Business Strategy Commenwealth Bank Indonesia Rika Kaslan, Chief Community Officer and Editor in Chief Femina Magazine Petty S. Fatimah, Chief Executive Officer Female Daily Hanifa Ambadar, Vice Chairwoman Martha Tilaar Group Wulan Tilaar Widarto, dan Pembalap Formula Asian Renault Alexandra Asmasoebrata. Mereka berbagi tentang pengalaman karir mereka sebagai perempuan yang harus bisa berkarya tanpa meninggalkan kodrat mereka sebagai perempuan.
Petty mengatakan bahwa perempuan memiliki banyak kekuatan. Untuk itu, mereka harus memaksimalkan potensi yang mereka miliki. Petty membeberkan beberapa hal yang harus dilakukan perempuan untuk menjadi pribadi yang sukses. Pertama, mulai dari kekuatan yang dimiliki, buat keberuntungan kita sendiri dengan begitu perempuan dapat mengontrol kehidupan mereka.
Yang tidak kalah penting, sambung Petty, tampilkan kepribadian diri yang penuh integritas dan jangan mencoba menjadi orang lain. Lalu, Petty menyarankan untuk perempuan bisa lebih berbicara tanpa mengeraskan suara, namun lebih kepada pesan yang ingin disampaikan. “Jika ingin mengungkapkan sesuatu harus dikatakan dengan jelas, bukan dengan suara yang keras,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wulan mengatakan bahwa simbol kecantikan orang timur itu tergambar dari Dewi Sarawati. “Perempuan harus berpenampilan menarik, memiliki skill,harus dekat dengan pencipta sebagai sumber kekuatan, dan wanita harus bisa bertahan dalam situasi dan kondisi apapun. Ini merupakan simbol kecantikan perempuan. Perempuan adalah makhluk yang tidak bisa dipandang sebelah mata,” ujar Wulan.
Petty menceritakan bahwa sebelum dirinya menjadi pemimpin di Femina Group, dirinya pernah menjajal beberapa profesi, mulai dari penyiar radio, penulis, hingga wartawan koran. Dan, seiring perjalanan karir yang ia jalani, ia akhirnya berlabuh di Femina Group untuk terus mengembangkan perusahaan media ini. Petty pun menyarankan kepada perempuan untuk menemukanpassion mereka dalam berkarir. Mereka harus sudah mempersiapkan dari sekarang.
“Harus ada deadline dalam berkarir. Sebisa mungkin kita harus tahu apa yang kita inginkan sebelum usia 30 tahun agar bisa meraih karir yang cemerlang, misalnya kita ingin menjadi CEO. Bisa dibilang memasuki usia 28 tahun termasuk masa-masa yang sudah kritis,” pungkasnya.