Tahun 2015, menjadi tahun yang cukup menantang bagi seluruh pelaku industri, tidak terkecuali industri kesehatan. Di tengah perekonomian yang kurang menggembirakan, para pelaku industri kesehatan terus berupaya menunjukkan kinerja terbaiknya. Salah satu pemain yang memiliki kinerja cukup baik adalah PT Siloam Hospitals International Tbk. (Siloam). Baru saja, Siloam melaporkan pertumbuhan yang stabil atas Pendapatan Operasional Kotor (GOR) dan EBITDA atas kinerja keuangan terkonsolidasi pada financial year (FY) 2015.
Siloam berhasil membukukan GOR sebanyak Rp 4.144 miliar pada FY2015, bertumbuh sebanyak 24% jika dibanding dengan FY2014 yang meraih Rp 3.341 miliar. Sementara EBITDA, naik sebanyak 23% menjadi Rp 574 miliar dari Rp 466 miliar pada FY2014, meskipun proyek-proyek pembangunan mengalami keterlambatan. Kenaikan GOR tersebut dipicu oleh peningkatan kapasitas sejumlah rumah sakit yang dibuka dari tahun 2012 sampai 2014. Selain itu, perbaikan yang solid atas biaya jasa (service cost) dan biaya material (material cost) yang diikuti dengan sistem pengendalian pengeluaran operasional rumah sakit lebih baik mampu menguatkan peningkatan GOR. Profit setelah pajak untuk FY2015 pun mencapai Rp 61,71 miliar.
GOR yang tumbuh stabil ini merupakan kontribusi dari jajaran rumah sakit Siloam. Dari sekitar 20 rumah sakit yang ada, 7 rumah sakit yang tergolong mature telah memberikan kontribusi Rp 2.439 miliar atau 59% dari GOR. Sementara, 13 rumah sakit yang tergolong baru berkontribusi sebesar Rp 1.699 miliar atau 41% dari GOR. Anak perusahaan Siloam lainnya berkontribusi sebesar Rp 6 miliar atau 0.15% dari GOR.
“Pertumbuhan di tahun 2015 tetap impresif. Kinerja ini dipicu oleh peningkatan kapasitas beberapa rumah sakit yang kami buka pada tahun 2012 sampai 2014. Meski pada tahun 2015 Siloam tidak membuka rumah sakit baru, namun konstruksi yang sedang berjalan di hampir seluruh proyek pembangunan berjalan sesuai rencana dan bersifat inisiatif. Perkembangan ini memberikan kami keyakinan yang sama besar dalam memastikan pertumbuhan dan memberikan pelayanan kesehatan kelas dunia kepada lebih banyak masyarakat Indonesia di masa mendatang,” jelas Presiden Direktur Siloam Romeo F. Lledo saat menggelar acara public expose di Aryaduta Hotel Lippo Village, Tangerang, Rabu (23/03/2016)
Pada akhir 2015, Siloam mengoperasikan 20 rumah sakit di 14 kota di seluruh Indonesia, dengan total kapasitas tempat tidur lebih dari 4.800. Fasilitas ini didukung lebih dari 2.100 dokter spesialis dan dokter umum, serta 8.200 perawat dan staf pendukung yang memberikan pelayanan kepada hampir dua juta pasien di Siloam Hospitals. Dari jumlah tersebut, Siloam mencatatkan penerimaan rawat inap naik 27% sedangkan kunjungan rawat jalan bertumbuh 25%.
Atas kinerja tersebut, Siloam pun dianugerahi penghargaan “Indonesia Best Practices Award: Indonesia Best Healthcare Service Provider 2015” oleh Frost and Sullivan atas kekonsistenannya dalam menjaga dan memberikan pelayanan berkualitas, sistem, efisiensi, produktivitas dan standar perawatan global.
Editor: Eko Adiwaluyo