Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah merumuskan pemberian subsidi tarif Lintas Raya Terpadu Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (LRT Jabodebek). Perumusan ini telah memperhatikan kemampuan atau daya beli masyarakat serta untuk mendorong minat masyarakat untuk beralih ke angkutan massal.
Risal Wasal, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub mengatakan formulasi perhitungan tarif LRT Jabodebek telah tercantum dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 25 Tahun 2023 Tentang Penyelenggaraan Kereta Api Ringan Terintegrasi Jabodebek.
Selanjutnya, besaran tarif bersubsidi LRT Jabodebek juga telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 67 tahun 2023 tentang Tarif Angkutan Angkutan Orang dengan Kereta Api Ringan Terintegrasi Jabodebek untuk Melaksanakan Kewajiban Pelayanan Publik.
“Pemerintah menetapkan tarif melalui public service obligation (PSO) atau kewajiban pelayanan publik, dengan membiayai selisih dari biaya yang diusulkan oleh operator LRT Jabodebek, agar biayanya lebih terjangkau bagi masyarakat banyak,” ujar Risal Wasal di Jakarta, dikutip dari website Kemenhub, Jumat (18/8/2023).
Ia menekankan Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) telah melakukan studi dalam menetapkan tarif yang terjangkau.
BACA JUGA: Jokowi Tekankan Keamanan dan Keselamatan Perjalanan Saat Uji LRT
Sejumlah kajian juga dilakukan dalam penghitungan tarif tersebut di antaranya terkait ability to pay (ATP) atau kemampuan untuk membayar, willingness to pay (WTP) atau kemauan untuk membayar, berapa tarif moda transportasi lainnya sebagai pembanding, dan berapa biaya operasional yang dikeluarkan oleh operator.
“Dari hasil kajian tersebut, ditetapkan melalui Keputusan Menhub Nomor 67 tahun 2023 bahwa besaran tarif LRT Jabodebek yaitu Rp 5.000 untuk 1 Km pertama dan Rp 700 untuk km selanjutnya. Di satu sisi kami memperhatikan daya beli masyarakat dan di sisi lain kami juga memperhatikan keberlangsungan dari operator yang mengoperasikan LRT Jabodebek,” ucapnya.
BACA JUGA: Peminat Uji Coba LRT Jabodebek Capai Puluhan Ribu Pendaftar
Di satu sisi, selain menetapkan tarif, Kemenhub juga terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait agar makin banyak masyarakat yang beralih dari menggunakan kendaraan pribadi ke angkutan massal seperti LRT Jabodebek.
Sejumlah upaya yang dilakukan di antaranya menyediakan angkutan feeder sebagai first mile (dari rumah ke stasiun) dan last mile (dari stasiun ke tempat tujuan) hingga penyediaan fasilitas park and ride dengan tarif parkir yang terjangkau.
Editor: Ranto Rajagukguk