Anda pengguna Periscope? Bila iya, berarti Anda adalah salah satu penyumbang angka 200 juta siaran Periscope sejak aplikasi ini diluncurkan tepat setahun lalu. Seperti dilansir TechCrunch, angka itu dicapai setelah aplikasi tersebut dirilis pada Maret 2015 lalu.
Periscope sendiri adalah aplikasi video live-streaming milik Twitter. Cukup inovatif karena pengguna bisa update status mereka tidak hanya dengan teks dan gambar, tetapi juga live menggunakan video dan bisa ditonton oleh pengguna-pengguna lain dalam waktu bersamaan. Selain bisa menonton, pengguna lain juga bisa memberikan komentar atau bertanya selama video berjalan.
Periscope juga merilis data bahwa durasi menonton video di Periscope per harinya mencapai 110 tahun di aplikasi yang bisa diunduh di iOS dan Android tersebut. Namun, angka itu belum terlalu impresif, di mana pengguna Periscope belum menembus angka satu juta dalam hal durasi video ditonton dalam sehari. Sementara aplikasi video sebesar Youtube walau tidak live-streaming, durasi tontonannya sudah mencapai ratusan juta jam per hari dengan view mencapai miliaran.
Situasi akan semakin menantang ketika Youtube juga pada akhirnya akan merealisasikan aplikasi live-streaming mereka. Sementara Facebook sudah merilis layanan sejenis di AS, khusus di sistem operasi iOS dan Android. Layanan live-streaming di media sosial besutan Mark Zuckerberg juga mengancam keberlangsungan Periscope karena mereka sekarang memiliki 1,5 miliar pengguna aktif.
Untuk terus bertahan dari gempuran aplikasi sejenis, Periscope harus terus banyak berinovasi dan mungkin belajar dari Facebook. Biar jadul, mereka masih banyak digunakan oleh para pengguna internet khususnya smartphone. Memang tampak belum menjanjikan, tapi Periscope secara pertumbuhan sudah cukup baik mengingat pada Agustus tahun lalu durasi menonton per harinya hanya sekitar 40 tahun saja dengan jumlah pengguna mencapai 10 juta.
Editor: Eko Adiwaluyo