Salah satu hal yang menyenangkan dari aset kripto adalah merupakan mata uang yang lebih baru dari pada mata uang konvensional, atau yang biasa disebut penggemar kripto sebagai fiat. Salah satu aset kripto yang terkenal akhir-akhir ini adalah Binance.
Beberapa waktu lalu, terjadi penurunan nilai Bitcoin. Hal ini membuat Binance, yang merupakan perusahaan pertukaran mata uang kripto terbesar di dunia, menutup sistem mereka. Pengguna Binance dikunci dari sistem, sehingga mereka tidak bisa melakukan perdagangan maupun menghentikan kerugian akibat penurunan aset digital tersebut.
Sampai saat ini, pengguna Binance tidak bisa menggunggat perusahaan tersebut. Hal ini dikarenakan Binance tidak memiliki kantor pusat. Dilansir dari The Verge, tidak seperti platform investasi lainnya, Binance sebagian besar tidak diatur, sehingga sulit bagi pedagang kripto untuk mengajukan petisi.
Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Wall Street Journal. Terdapat dua kelompok yang berusaha menuntut perusahaan tersebut, satu di Prancis yang bekerja sama dengan 700 orang, sedangkan satu lagi di Italia. Binance sudah mengambil langkah dengan memberikan kompensasi, yaitu menjadi platform VIP Binance gratis selama 3 bulan.
“Ini mengerikan bagi orang yang kehilangan banyak uang di Binance. Binance mengklaim bahwa mereka segera mengambil langkah dengan memberikan kompensasi. Namun, kompensasi tersebut tidak sebanding dengan kerugian yang kami alami,” kata seorang pengguna kepada The Wall Street Journal, dilansir dari The Verge.
Hal ini dapat dijadikan kesimpulan bahwa Binance pada dasarnya dapat mengacaukan penggunanya dengan impunitas total. Perusahaan Binance relatif tidak teratur, jika dibandingkan perusahaan cryptocurrency lainnya. Sebaiknya pengguna binance perlu mempertimbangkan kembali untuk menggunakan mata uang konvensional dengan adanya musibah seperti ini.
Editor: Eko Adiwaluyo