Asuransi Allianz Life Indonesia akan mengalihkan fokus dalam pengembangan bisnis syariah selama beberapa tahun ke depan. Perusahaan asuransi jiwa asal Jerman ini memiliki keyakinan terhadap potensi pasar polis syariah di Tanah Air ke depannya. Salah satunya dengan terbangunnya kesadaran masyarakat mengenai perlindungan jiwa dan kesehatan yang sesuai tuntutan syariah.
Upaya pengembangan bisnis syariah dari Allianz Life Indonesia membutuhkan sejumlah upaya, termasuk memenuhi ketentuan perundang-undangan di Tanah Air. Salah satunya ketentuan pendirian usaha asuransi syariah secara mandiri, atau melakukan spin-off, berdasarkan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian. Ketentuan tersebut harus dipenuhi selama 10 tahun sejak perundangan tersebut ditetapkan atau pada 2024 nanti.
“Konsumen belakangan ini menginginkan solusi ideal berbasis syariah untuk melindungi keluarga dan masa depan mereka. Kami ingin untuk dapat melakukan spin-off lebih cepat dari yang ketentuan pemerintah, sehingga mampu menghadirkan beragam solusi tersebut kepada konsumen sesegera mungkin pada tahun 2023 mendatang,” kata David Nolan, Country Manager & Direktur Utama Allianz Life Indonesia, kepada awak media pada Rabu (29/6/2022).
Besaran kontribusi bisnis syariah sendiri sampai tahun 2022 ini mencapai 15%, dari keseluruhan premi bruto Allianz Life Indonesia. Bianto Surodjo, Business Director Allianz Life Indonesia mengungkap pihaknya menyasar dapat menggenjot pertumbuhan pemasukan dari bisnis syariah di Tanah Air dalam kisaran dua digit pada tahun-tahun mendatang.
Sebelum memusatkan perhatian pada bisnis syariah, Allianz Life Indonesia menghadapi kendala utama berupa rendahnya penetrasi asuransi jiwa di Indonesia. Produk dengan nilai syariah, menurut Bianto, merupakan salah satu jalan mengembangkan pasar di Indonesia. Selain itu, Allianz juga percaya dapat menarik lebih banyak konsumen di Indonesia melalui produk berupa asuransi mikro.
“Masyarakat menengah ke bawah Indonesia juga berhak dan membutuhkan perlindungan berupa asuransi, tidak hanya sektor kalangan menengah ke atas. Tidak semua perusahaan asuransi memiliki appetite dan perhatian akan segmen tersebut seperti Allianz saat ini. Kami percaya asuransi merupakan produk baik yang mempunyai nilai empowering secara finansial kepada banyak pihak,” ujar Bianto.
Asuransi Allianz Life Indonesia turut mengumumkan raihan positif dari segi pemasukan selama periode kuartal I tahun 2022. Dalam kurun waktu tersebut, Allianz Life membukukan pemasukan dari gross premium return atau premi kotor sebesar Rp 3,8 triliun. Capaian itu diungkap dalam konferensi pers terkait hasil kinerja keuangan Allianz Life Indonesia pada Rabu (29/6/2022) di Westin Hotel, Jakarta.
Besaran pemasukan Allianz Life Indonesia dari premi bruto pada kuartal I tahun 2022, didorong atas terbangunnya kepercayaan dan kebutuhan perlindungan asuransi. Di sisi lain, Allianz sudah membayarkan klaim sebesar Rp 2,8 triliun dari 73.136 kasus dari pemegang polis di Indonesia. Adapun besaran premium equivalent yang diperoleh perusahaan selama periode yang sama tercatat mencapai Rp 900 miliar.
Editor: Ranto Rajagukguk