Maraknya produk kopi siap minum dalam kemasan di Indonesia menandakan bahwa market kopi memiliki peluang pasar yang cukup besar untuk terus dikembangkan. Jeli melihat peluang, PT Ichi Tan Indonesia (Ichitan) yang merupakan produsen minuman asal Thailand kembali melakukan inovasi dengan meluncurkan varian baru, yaitu Ichitan Cold Brew Coffee dengan varian rasa Brown Sugar dan Classic Latte yang hadir dalam kemasan botol ukuran 250 ml.
Berdasarkan data dari NielsenIQ, tercatat pertumbuhan volume rata-rata kategori minuman kemasan RTD di Indonesia adalah 20% pada tahun 2020 dan kembali naik memasuki tahun ini. Itu artinya, inovasi ini turut menjadi upaya Ichitan memperkuat pasar minuman dalam kemasan ready to drink.
“Sebelumnya, PT Ichi Tan Indonesia masuk ke market ini melalui produk Ichitan Thai Milk Coffee. Kini, untuk memperkuat market di sektor kopi siap minum dalam kemasan, kami luncurkan produk baru Ichitan Cold Brew Coffee,” ungkap Johannes Yoslin, CEO PT Ichi Tan Indonesia.
Cold Brew Coffee merupakan sebutan untuk sebuah teknik penyeduhan dari bubuk kopi hitam dengan menggunakan air yang dingin lalu didiamkan dalam waktu 12 hingga 24 jam. Bubuk kopi yang direndam di air dingin tersebut lalu disaring dengan alat khusus. Cold Brew Coffee ini biasanya merupakan menu minuman andalan di sebuah coffee shop, namun melalui Ichitan Cold Brew Coffee para penikmat kopi cold brew ini dapat menikmatinya kapanpun dan dimanapun.
Menariknya, kedua varian Ichitan Cold Brew Coffee menggunakan kopi dari petani lokal di Indonesia dan diolah dengan teknologi tinggi yang dikenal dengan sebutan aseptic cold filling process. Teknik ini dinilai dapat menjaga kualitas dan kebersihan produk tanpa menggunakan bahan pengawet. Dengan demikian, konsumen dapat merasakan sensasi minum kopi dalam kemasan yang ramah untuk lambung.
Soal saluran distribusi, saat ini produk Ichitan Cold Brew Coffee Brown Sugar dan Cold Brew Coffee Classic latte sudah tersedia di Alfamart, Alfa Midi serta sebagian minimarket dan supermarket yang tersebar di seluruh Indonesia.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz