PT Express Transindo Utama, pengelola taksi Ekspress dan Eagle di Indonesia membuka satu pool baru yang berlokasi di pusat perbelanjaan Thamrin city, Jakarta Pusat. Pool yang memuat 167 kendaraan roda empat itu akan menjadi “markas” bagi taksi Eagle, sekaligus mempermudah konsumen sekitar Thamrin menggunakan taksi Eagle.
Penambahan pool baru ini juga menambah enam kandang Eagle sebelumnya, yang berlokasi antara lain di Tipar Cakung (menampung 200 kendaraan), Apartemen Taman Rasuna (200 kendaraan), WTC Mangga Dua (200 kendaraan), Bekasi (210 kenaraan), dan Tangerang (290 kendaraan). Dalam beberapa bulan ke depan, Express juga akan meresmikan pool Taksi Eagle di Kuningan City, Jakarta, yang memuat 200 kendaraan.
Memiliki pool di pusat perbelanjaan menjadi salah satu strategi Grup Express agar dekat dengan konsumen. Selain itu, keterbatasan lahan dan mahalnya harga sewa lahan di Jakarta, juga turut mendorong Express untuk mencari area parkir gedung pusat perbelanjaan sebagai pool bagi armadanya.
Maklum saja, perusahaan yang telah berdiri sejak 1981 ini telah memiliki 11.000 armada yang tersebar di beberapa kota, antara lain Jabodetabek, Medan, Semarang, Surabaya, dan Padang. Dari jumlah unit itu, sebagian besar beroperasi di area Jabodetabek.
“Pembukaan pool di Thamrin City memberikan peluang bagi bisnis perseraon. Ini akan menjadi titik suplai bagi daerah sekitar Thamrin City, seperti Tanah Abang, The Plaza, Thamrin Residence dan lainnya,” kata David Santoso, Direktur Keuangan Express Group di Jakarta, Senin (31/8/2015).
Untuk pool baru ini, pihaknya mesti menggelontorkan investasi senilai Rp 33,4 miliar yang digunakan untuk menyiapkan 167 armada mobil jenis New Limo dengan estimasi biaya per mobil sebesar Rp 200 juta. Adapun, kontrak sewa Express ke Thamrin City berjalan setahun dan bisa diperpanjang jika masa kontrak habis.
“Taksi Eagle sendiri sudah ada 1.500 unit. Kami menargetkan 2.000 taksi Eagle sudah beroperasi akhir tahun ini atau paling lambat tahun depan,” ucapnya. Dari 1.500 taksi itu, baru 900 unit taksi Eagle yang telah beroperasi.
David menambahkan, taksi Eagle berkontribusi 20% dari total pendapatan perusahaan. Sisanya, disokong oleh taksi Express. “Kami ingin mendiversifikasi risiko usaha. Taksi Eagle bersistem komisi, sedangkan taksi Express bersistem kemitraan,” terangnya.