Perkuat Pengawasan Obat dan Makanan, BPOM Bersinergi dengan TNI
Pengawasan Obat dan Makanan merupakan tanggung jawab bersama seluruh komponen bangsa. Hal ini tidak hanya menyangkut aspek kesehatan, tetapi juga berdampak pada aspek ekonomi, sosial, bahkan ketahanan bangsa. Untuk itu, BPOM RI sebagai lembaga yang berwenang mengawasi obat dan makanan yang beredar di Indonesia melakukan kerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Untuk menindaklanjuti sinergi ini, Kepala BPOM RI Penny K. Lukito dan Paninma TNI Marsekal Hadi Tjahjanto telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman di Plaza Markets Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jakarta tentang Peningkatan Efektivitas Pengawasan Obat dan Makanan.
Lukito menyatakan kemitraan BPOM dan TNI sifatnya sangat strategis untuk mewujudkan sistem pengawasan obat dan makanan yang tangguh dan dapat mencapai pelosok nusantara. Tantangan pengawasan yang kian kompleks dan cakupan pengawasan yang Iuas, salah satunya bisa diatasi dengan kerja sama yang baik antara BPOM RI dan TNI.
“TNI yang mempunyai jangkauan sampai ke seluruh pelosok negeri, tentu saja merupakan mitra strategis bagi BPOM RI. Hal ini akan sangat membantu pengawasan obat dan makanan yang beredar sampai daerah terpencil yang saat ini baru dapat dilakukan oleh Loka POM di 40 Kabupaten/Kota,” ucapnya dalam siaran resmi yang dikirim ke redaksi Marketeers.
Lebih dari itu, keahlian TNI dalam bidang intelijen, jumlah personil yang banyak dan tersebar sampai ke pelosok, serta jejaring kerja yang luas, diharapkan dapat membantu meningkatkan efektivitas pengawasan obat dan makanan di lapangan. Upaya ini bisa dilakukan melalui kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi terhadap masyarakat (KIE), pengawasan di daerah perbatasan atau daerah rawan terhadap perdagangan dan peredaran obat palsu, pangan tanpa izin edar dan lain sebagainya.
“Kami menyadari TNI mempunyai tugas yang sama dengan BPOM RI untuk melindungi bangsa, negara dan masyarakat sehingga sinergi ini tentunya akan membantu tugas BPOM RI dalam mengawal kuaIitas obat dan makanan yang dikonsumsi masyarakat agar terjamin keamanan dan mutunya,” tutup Lukito.
Editor: Sigit Kurniawan