Pertumbuhan layanan finansial digital terlihat menunjukkan tren positif. Konsumen yang semakin bergantung pada fasilitas teknologi menjadi salah satu faktor terbesar. Disamping itu, permasalahan sistem, user experience, hingga keamanan terus menjadi topik yang dibahas.
Memahami kondisi ini PT Visionet Internasional (OVO) mulai menggunakan teknologi komputasi awan. Perusahaan ini menggandeng Oracle Fusion Cloud Enterprise Resource Planning (ERP). Teknologi komputasi awan ini diklaim menyederhanakan proses integrari antara sistem keuangan dengan aplikasi yang digunakan pengguna. Sharlu Rungkat, Chief Finance Officer OVO mengatakan, dengan bantuan teknologi, visibilitas layanannya akan semakin baik, mulai dari proses keuangan, pengadaan, dan rekonsiliasi.
“Pengguna OVO sudah mencapai 115 juta perangkat di Indoenesia sejak tahun 2017. Kami menyadari bahwa harus dilakukan inovasi, terutama dari sisi penguatan layanan dan kerangka sistem checks and balances yang baik,” ujarnya.
Lebih lanjut, pemanfaatan teknologi komputasi awan ini diharapkan dapat meningkatkan bisnis OVO. Rencananya, layanan keuangan digital ini akan menambah bisnis baru, memperluas dan mempercepat volume transaksi, dan memperkuat pelaporan dan kemampuan forecasting.
Sementara itu, Iman Muhammad, Head of Applications Oracle Indonesia menjelaskan perlunya kesadaran para pemain industri keuangan digital untuk memanfaatkan komputasi awan. Apalagi di tengah digitalisasi yang semakin marak. Sudah seharusnya pemain industri digital juga bekerja secara digital sehingga efektif, efisien, dan memahami kondisi pasar tempatnya bermain.
“Komputasi digital mendorong perusahaan untuk bekerja lebih produktif. Salah satunya layanan keuangan digital. Dengan memanfaatkan teknologi ini, perusahaan bisa mendapatkan gambaran keuangan untuk mendorong pertumbuhan bisnis, juga mendorong efektivitas kerja di lanskap ekonomi digital,” tutup Iman.
Editor: Eko Adiwaluyo